Weekend kemarin kami nggak kemana-mana. Berhubung banyak banget cucian menumpuk,kok nggak habis-habis yah,mana kemarin minggu beberes rumah yang seperti kapal pecah , mulai dari pagi sampai tiba waktu masak.
Aisyah masih sakit,kemarin kami habis ke dokter jaga yang 24 jam di rumah sakit. Agak khawatir juga karena udah lebih dari 1 minggu Aisyah belum sembuh juga. Ya demamnya juga batuknya. Batuknya cuma datang kalau pas malam hari,karena posisi dia tidur jadi otomatis sakit buat dia. Kesihan banget lihatnya,tapi kalau siang hari aktivitas lancar seperti biasa. Aisyah malah seperti nggak merasakan sakit,main terus hanya selera makannya berkurang nih. Mungkin karena tenggorokannya nggak enak jadi nggak nafsu makan. Yang biasanya makan banyak,sekarang kadang kalau dikasih susu 1 botol suka nggak habis.
Tapi mulai selasa ini,Insya Allah Aisyah akan masuk ke daycare lagi karena Ve sudah mulai dan kalau Ve nggak datang ke kelas besok otomatis Ve akan jadi waiting list lagi untuk sekolah bahasa. Kalau lewat dari jatah freenya otomatis harus bayar kalau mau kursus bahasa denmark.
Seminggu kemarin,memang Ve cuma fokus sama Aisyah. Jadi yang namanya setrikaan menumpuk-puk jadi 4 keranjang. Meski Ben malah nggak terlalu perduli baju2nya mau disetrika or nggak. Dia malah bilang jangan buang-buang energi untuk nyetrika baju-baju.
Tapi bentar,hari sabtu kami makan malam....Diundang makan sama Orangtua Ben. Alhamdulillah 1 hari bebas masak. Mana menunya bebek...emang sih nggak mungkin ada gulai itik/bebek made in Indo...tapi lumayan lah,bebeknya dipanggang aja.
Lama kita ngehabiskan waktu bareng keluarga Ben...dari sore sampe jam 11 malem. Sempat diskusi bareng juga. Bahan diskusi nya dari soal makanan,soal pesta pemilu yang sebentar lagi berlangsung di denmark sampai soal larangan muslim dalam makanan tertenu.
Hmm,lumayan serius waktu diskusi tentang Islam karena suka banget tiba-tiba keluarga Ben nanya ke kami semisal kenapa kita nggak makan babi,kenapa kita nggak makan coklat yang ada rasa rhumnya ( pas waktu itu Ve dibelikan coklat sama Bapak mertua ).
Selama ini mereka mengerti akan sikap kita dalam beberapa makanan dan minuman halal. Mereka nggak nanya lebih jauh,asal kita bilang Kita nggak makan itu,karena pilihan kita. Mereka cukup respek sama jawaban itu.
Balik ke cerita pas hari minggu, Ve itu rencananya mau coba mulai belajar jahit . Malu juga nih,mesin jahit hadiah dari ortunya suami yang udah dari 2 tahun lalu teronggok manis di kamarnya Ais. Masih polos,hehehehe. Ve emang nggak bisa jahit,kalau jahit lurus sih bisa. Cuma kalau khusus untuk menjahit pakaian angkat tangan. Biar Ve berasal dari keluarga yang ortunya bisnis di jahit menjahit...tapi maaf kalau boleh dibilang kita anak-anaknya nggak ada yang bisa menjahit. Mungkin karena merasa udah gampang,kalau mau jahit tinggal kasih ke si Mamah. .
Niat ngeluarin mesin jahit sih karena mau betulin celana kerjanya Ben yang jahitan pinggirannya lepas. Jadi mau jahit lurus aja.
Eh pas lagi asyik-asyik nge som celana,Ben lihat terus dia bilang mending dijahit aja pake mesin nggak usah pake tangan. Akhirnya Ben deh yang otak atik itu mesin jahit.
Dan *sim salabim* akhirnya mesin jahit itu siap dipakai. Ben bilang biar sini aku aja yang jahit celana panjangku.
Hmm mikir panjang juga beneran nih suami ku yang mau ngejahit sendiri ( gumam Ve dalam hti) ,akhirnya dia sendiri yang menjahit pakaiannya sendiri. Ve cuma bantu dikit-dikit aja dan selebihnya dikerjain Ben.
Dalam hati Ve tersentuh juga. Suami ku menjahit sendiri pinggiran celana panjangnya yang lepas.
Ve jadi inget salah satu hadist yang menceritakan bagaimana kehidupan Baginda Rasulullah SAW.
Dan jika seorang isteri tidak mampu melakukan sesuatu, maka suami tidak boleh membebani apa yang diluar batas kemampuannya. Sementara jika suami mampu melakukannya, maka hendaknya ia melakukannya, karena hadits 'Aisyah yang berkata: "Bahwa Rasul biasa menjahit pakaiannya sendiri, menambal kasutnya (sandalnya) dan beliau berlaku sebagaimana seorang laki-laki berlaku di rumahnya."
Maksud konteks diatas dengan keterharuan Ve karena Ve sempat lihat dulu di Indo sama salah satu teman Ve yang sudah berkeluarga. Yang mana teman Ve ini mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga. Pun ketika suami sebenarnya bisa membantu tapi karena berasa lingkup kerjanya bukan pekerjaan laki-laki ,jadi suami teman Ve ini tidak mau turun tangan sekalipun meski istrinya sudah kepayahan menangani rumah tangga.
Akhirnya pas udah selesai Ben menjahit terus dia lihat hasil jahitannya, aduhhh lumayan lah buat kita yang pemula. Apalagi kita mengerjakannya bersama-sama sebagai team. Ben bilang kalau pekerjaan rumah tangga dikerjain bersama-sama pasti akan terasa lebih ringan. Kita saling membantu dalam mengurus anak,dalam beberes rumah.
Ve kasih juga pujian sama Ben,karena emang Ve salut dan bangga ternyata Ben mau juga turun ke hal-hal yang mungkin dianggap sepele untuk kalangan kaum laki-laki.
Aduhhh,senangnya minggu ini terlewatkan bersama keluarga. Ve juga senang karena sekarang Alhamdulillah kami lebih banyak bekerja sama satu sama lain. Mungkin karena sejak ada Aisyah kali yah. Kami lebih bisa saling memahami satu sama lain. Tidak esmosssi an .
Kalau dulu awal-awal kan karena kita masih sama baru kenal jadi sama-sama belum ngerti sifat pasangan kita satu sama lain. Sekarang kalau sudah tahu terus seandainya ada yang ngeganjel kami lebih banyak berkomunikasi. Saat yang paling enak untuk berdiskusi adalah ketika waktu dinner. Makanya Ve paling tekankan smaa Ben kalau dinner kita duduk disatu ruangan terus nggak boleh telat. Ternyata cara ini selain lebih bisa belajar disiplin juga memupuk ikatan kita karena biasanya kita akan lebih banyak berdiskusi.
Wahhhh,cerita weekendnya jadi pxlxt = volume
Iya deh itu aja...makasih udah sempatin mampir ke blog Ve....Have a nice day yah sahabatku.
Doain yah biar kami selalu diberi Barokah dari Allah SWT,amiiin.
Aisyah masih sakit,kemarin kami habis ke dokter jaga yang 24 jam di rumah sakit. Agak khawatir juga karena udah lebih dari 1 minggu Aisyah belum sembuh juga. Ya demamnya juga batuknya. Batuknya cuma datang kalau pas malam hari,karena posisi dia tidur jadi otomatis sakit buat dia. Kesihan banget lihatnya,tapi kalau siang hari aktivitas lancar seperti biasa. Aisyah malah seperti nggak merasakan sakit,main terus hanya selera makannya berkurang nih. Mungkin karena tenggorokannya nggak enak jadi nggak nafsu makan. Yang biasanya makan banyak,sekarang kadang kalau dikasih susu 1 botol suka nggak habis.
Tapi mulai selasa ini,Insya Allah Aisyah akan masuk ke daycare lagi karena Ve sudah mulai dan kalau Ve nggak datang ke kelas besok otomatis Ve akan jadi waiting list lagi untuk sekolah bahasa. Kalau lewat dari jatah freenya otomatis harus bayar kalau mau kursus bahasa denmark.
Seminggu kemarin,memang Ve cuma fokus sama Aisyah. Jadi yang namanya setrikaan menumpuk-puk jadi 4 keranjang. Meski Ben malah nggak terlalu perduli baju2nya mau disetrika or nggak. Dia malah bilang jangan buang-buang energi untuk nyetrika baju-baju.
Tapi bentar,hari sabtu kami makan malam....Diundang makan sama Orangtua Ben. Alhamdulillah 1 hari bebas masak. Mana menunya bebek...emang sih nggak mungkin ada gulai itik/bebek made in Indo...tapi lumayan lah,bebeknya dipanggang aja.
Lama kita ngehabiskan waktu bareng keluarga Ben...dari sore sampe jam 11 malem. Sempat diskusi bareng juga. Bahan diskusi nya dari soal makanan,soal pesta pemilu yang sebentar lagi berlangsung di denmark sampai soal larangan muslim dalam makanan tertenu.
Hmm,lumayan serius waktu diskusi tentang Islam karena suka banget tiba-tiba keluarga Ben nanya ke kami semisal kenapa kita nggak makan babi,kenapa kita nggak makan coklat yang ada rasa rhumnya ( pas waktu itu Ve dibelikan coklat sama Bapak mertua ).
Selama ini mereka mengerti akan sikap kita dalam beberapa makanan dan minuman halal. Mereka nggak nanya lebih jauh,asal kita bilang Kita nggak makan itu,karena pilihan kita. Mereka cukup respek sama jawaban itu.
Balik ke cerita pas hari minggu, Ve itu rencananya mau coba mulai belajar jahit . Malu juga nih,mesin jahit hadiah dari ortunya suami yang udah dari 2 tahun lalu teronggok manis di kamarnya Ais. Masih polos,hehehehe. Ve emang nggak bisa jahit,kalau jahit lurus sih bisa. Cuma kalau khusus untuk menjahit pakaian angkat tangan. Biar Ve berasal dari keluarga yang ortunya bisnis di jahit menjahit...tapi maaf kalau boleh dibilang kita anak-anaknya nggak ada yang bisa menjahit. Mungkin karena merasa udah gampang,kalau mau jahit tinggal kasih ke si Mamah. .
Niat ngeluarin mesin jahit sih karena mau betulin celana kerjanya Ben yang jahitan pinggirannya lepas. Jadi mau jahit lurus aja.
Eh pas lagi asyik-asyik nge som celana,Ben lihat terus dia bilang mending dijahit aja pake mesin nggak usah pake tangan. Akhirnya Ben deh yang otak atik itu mesin jahit.
Dan *sim salabim* akhirnya mesin jahit itu siap dipakai. Ben bilang biar sini aku aja yang jahit celana panjangku.
Hmm mikir panjang juga beneran nih suami ku yang mau ngejahit sendiri ( gumam Ve dalam hti) ,akhirnya dia sendiri yang menjahit pakaiannya sendiri. Ve cuma bantu dikit-dikit aja dan selebihnya dikerjain Ben.
Dalam hati Ve tersentuh juga. Suami ku menjahit sendiri pinggiran celana panjangnya yang lepas.
Ve jadi inget salah satu hadist yang menceritakan bagaimana kehidupan Baginda Rasulullah SAW.
Dan jika seorang isteri tidak mampu melakukan sesuatu, maka suami tidak boleh membebani apa yang diluar batas kemampuannya. Sementara jika suami mampu melakukannya, maka hendaknya ia melakukannya, karena hadits 'Aisyah yang berkata: "Bahwa Rasul biasa menjahit pakaiannya sendiri, menambal kasutnya (sandalnya) dan beliau berlaku sebagaimana seorang laki-laki berlaku di rumahnya."
Maksud konteks diatas dengan keterharuan Ve karena Ve sempat lihat dulu di Indo sama salah satu teman Ve yang sudah berkeluarga. Yang mana teman Ve ini mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga. Pun ketika suami sebenarnya bisa membantu tapi karena berasa lingkup kerjanya bukan pekerjaan laki-laki ,jadi suami teman Ve ini tidak mau turun tangan sekalipun meski istrinya sudah kepayahan menangani rumah tangga.
Akhirnya pas udah selesai Ben menjahit terus dia lihat hasil jahitannya, aduhhh lumayan lah buat kita yang pemula. Apalagi kita mengerjakannya bersama-sama sebagai team. Ben bilang kalau pekerjaan rumah tangga dikerjain bersama-sama pasti akan terasa lebih ringan. Kita saling membantu dalam mengurus anak,dalam beberes rumah.
Ve kasih juga pujian sama Ben,karena emang Ve salut dan bangga ternyata Ben mau juga turun ke hal-hal yang mungkin dianggap sepele untuk kalangan kaum laki-laki.
Aduhhh,senangnya minggu ini terlewatkan bersama keluarga. Ve juga senang karena sekarang Alhamdulillah kami lebih banyak bekerja sama satu sama lain. Mungkin karena sejak ada Aisyah kali yah. Kami lebih bisa saling memahami satu sama lain. Tidak esmosssi an .
Kalau dulu awal-awal kan karena kita masih sama baru kenal jadi sama-sama belum ngerti sifat pasangan kita satu sama lain. Sekarang kalau sudah tahu terus seandainya ada yang ngeganjel kami lebih banyak berkomunikasi. Saat yang paling enak untuk berdiskusi adalah ketika waktu dinner. Makanya Ve paling tekankan smaa Ben kalau dinner kita duduk disatu ruangan terus nggak boleh telat. Ternyata cara ini selain lebih bisa belajar disiplin juga memupuk ikatan kita karena biasanya kita akan lebih banyak berdiskusi.
Wahhhh,cerita weekendnya jadi pxlxt = volume
Iya deh itu aja...makasih udah sempatin mampir ke blog Ve....Have a nice day yah sahabatku.
Doain yah biar kami selalu diberi Barokah dari Allah SWT,amiiin.
8 comments:
Ben itu sama dengan aku, buat apa buang-buang energy nyetrika.
Habis cuci kering, langsung lipat sambil dirata-ratakan dengan tangan. Beres Ve!
Lagian pilih bahan baju yg gak gampang kusut.
Alhamdullillah Ais dah sembuh. Anak kecil emang gitu, demamnya pasti datang kalo malam hari.
iyaa ve, slm hidup di sg aku bisa dikatakan ga pernah nytrika..hihii...paling terpaksanya baju2 suamiku yg bahan kemeja, itu aja kalo yg keriting banget hehehe..
resepnya, pas mo jemur, bajunya di hempas2in dulu, dan bagus lg kalo di gantung pake hanger, jadinya pas kering dia ga kusut2 amat, cukup pake setrika 10 jari alias pake tangan rapih deh tuh lgsg lipet..
terbukti lo ve, buktinya mpe skrg, ga ada yg komen tuh baju kita keriting tanda ga distrika..hihihihi..
btw, alhamdulillah yaaa ben saling mbntu kerjaan rumah...jadi tmbh sayang tuhh;)
how so sweet the two of you !~
get well soon aisyah~
=)
@mba vie and bunda azka
Hmm,gak tau kenapa yah Ve udah nyoba ikutin saran ini..tp serasa kurang sreg kalau nggak rapi. Sampai akhirnya dibilang miss. perfect :D...apalagi kalo baju2 Ais,klo baju kami sih biarin aja :p
@zahrah
Thanks to u sis zahrah...Alhamdulillah she more better now...so just said Thanks to Allah..amiin ;)
-Love-
Wuih, dingin tapi fresh neh "rumah" barunya.
Aisyah moga cepat sembuh, Ve selamat "belajar" jait ya:)
Wah so sweet ...
sekarang jadi bisa bikin baju buat Ais sendiri doonk ...
Jadi menerawang nih .. aku juga dulu punya cita2 jd designer hehe ...
Ve..mesin cucinya sana kan sekalian kering kan..apalagi winter gini ngga ada matahari, jd baju ngga kusyut palagi kl begitu ambil dr mesin langsung dilipet ngga usah ditumpuk, kl ngga sempet nglipetin numpuknya jangan di kruwel2 ntar bajunya makin kusut, dihampar aja...hehe itu seh aku buka kartu. karna terus terang aku paling ga suka nyetrika, panas (sumuk bhs jawanya..)
Jahit bareng-bareng yaa...entar kl udah jago aku jahitin baju dong..hehe...
*blogwalking*
sebenarnya baca postingan ini *baca dengan seksama* buat pembelajaran tuk nanti setelah menikah. God the almighty hopefully I can be a good wife to my husband hehehe
Post a Comment