February 11, 2007

warna kehidupan


Manusia berubah,itu sebuah keniscayaan karens berputarnya roda zaman tentunya dibarengi berputarnya harmoni kehidupan seorang anak manusia. Begitupun halnya perubahan seorang muslim, karena memang fitrah yang Allah berikan kepada seorang anak manusia berupa ruh,akal dan jasad. Satu kesatuan ini saling berkoneksi dan menstimulus rancang bangun anak manusia bertindak dan bertingkah laku, sehingga disatu titik perubahan itu bisa ke arah yang lebih baik, akan terapi dititik sebaliknya perubahan bisa kearah yang lebih buruk.

Alangkah beruntungnya jika perubahan seorang muslim mengarah pada arah yang lebih baik,seperti halnya Rasulullah bersabda bahwa muslim yang beruntung dalam hidupnya adalah jika hari ini lebih baik dari hari kemarin. Atau dengan kata lain,seorang muslim dikategorikan berkah dalam usianya,jika makin hari makin menunjukkan kebaikan.Hari-harinya dipenuhi oleh perbuatan yang diridhai Allah SWT. Semoga kita selalu mendapat petunjukNya agar selalu berada dalam keridhaanNya,amiin.

Kisah ini begitu mengejutkanku,begitu juga suami. Sebut saja sister X, kami mengenalnya lumayan dekat. Sepertinya aku mengganggapnya sudah ibarat kakak-adik. Walaupun bukan adik kandung,tapi apa yang menimpanya meruntuhkan kepercayaanku terhadap segala hal tentangnya. Dia masih muda dan masa depan masih terbentang sangat panjang dihidupnya untuk berkarya, tapi juga sangat labil dan mudah tercelup oleh roda-roda zaman.

Lingkungan yang seharusnya menjadi tempat dia menghabiskan semua keceriaannya.
Mengisinya dengan segudang prestasi dan menuntaskan kuliahnya. Itu semua kandas,tidak ada yang tersisa. Hanyalah dirinya berada pada jurang penyesalan saat ini, itupun belum termasuk pandangan masyarakat sekitarnya yang sudah pasti ini sebuah ‘aib’ yang sangat mencoreng muka sister ini begitu juga keluarganya.
But life still must goes on,isn't?

Cerita singkatnya saja ingin ku paparkan...

Sister X ini suka sekali bisa berkenalan dengan siapa saja,pada sebuah moment dia mengenal seorang tokoh yang banyak merubah existensi kehidupannya. Dia menjadi dekat satu sama lain dan saling berbagi,tentunya ini berpengaruh banyak pada kejiwaan seseorang. Selalu dengan siapa kita bertemen,maka akan meninggalkan bekas untuk kejiwaan kita.

Hampir 1,5 tahun aku kehilangan kontak dengannya,hingga pada beberapa hari lalu dia menyapaku di Yahoo Mesenger. Aku begitu mengkhawatirkan tentang keadaannya,dia adikku…saudariku dalam Islam,yang seharusnya berhak kujaga.

Seperti halnya kita satu bangunan yang kokoh,jika ada yang kurang dalam bangunan itu akan terasa keganjilannya.

Begitupun tentang dia,di awal-awal perbincangan kami hanya berbicara masalah seputar non privasi, hingga tak lama kemudian aku melihat profilnya tanpa menggunakan busana muslimah,dan berpakaian yang seperti tidak mencerminkan dia sebelumnya.
Akhirnya ku berhasil mengorek sedikit info tentangnya, Innalillahi…aku tidak bisa berkomentar apa-apa. Pun suamiku,dia marah besar karena seperti kukatakan sebelumnya kami mengenalnya cukup baik. Suamikupun sudah mengganggapnya seperti saudarinya sendiri.

Dia berkenalan dengang seorang bule yang tak lama kemudian mempunyai hubungan khusus antara mereka. Dan akhirnya mereka melakukan sesuatu yang dilaknat olen Allah SWT.

Sister ini masih belia,dia tidak mengerti apapun tentang konsekuensi yang akan terjadi dikemudian hari. Benarlah,akhirnya dia hamil,dan si lelaki ini tidak mau bertanggung jawab pun dia hilang entah ke planet mana. Tidak mau mengakui anak yang dikandungnya.

Akhirnya semua mesti dirasakan olen sister ini, apa mau dikata…malang sudah kepalang basah,dia tak punya apa2 yang tersiksa. At least,dia mau menanggung semuanya. Memelihara janinnya dan tidak menggugurkannya. Terucap dia berkata padaku, its hard to be single parent.

Sekarang dunia berubah, semua masyarakat mungkin mencerca atas apa yang menimpanya, ataupun teman-teman yang selama ini berada dalam barisan dakwah Islam,menjauhinya.

Sekali lagi,
Apa yang bisa dia harapkan? Tiada yang tersisa,sudah kepalang basah…akhirnya lebih baik tercebur kedalam jurang kenistaan. Dia melepas jilbabnya,dan berbusana dan bertingkah seolah bukan dirinya selama ini.

Aku menghormati pilihan hidupnya,walau sangat kusayangkan. Aku berusaha ingin mengembalikannya, mengembalikkannya ke kedudukan seorang wanita yang seharusnya dimuliakan dalam Islam.

Entahlah,aku sedih…luar biasa sedihnya….ini tanggung jawab siapa? Kenapa ini terjadi? Lalu mengapa harus pihak wanita harus selalu yang menjadi koran? Sampai kukatakan padanya,apakah kamu bahagia atas semua ini? Dia menjawab not has feelings anymore,its my world now..just me..me..only mine.

Aku tidak bisa berkomentar, dan niatku menuliskan ini di diary sunflower karena aku ingin setiap orang yang membacanya bisa mengambil hikmah dan pelajaran.

Kalau kita menjadi objek pelaku,berpikirlah dengan siapa kita berteman..berhati-hatilah…karena teman itu juga ada pengaruh menjerumuskanmu dan bisa juga berpengaruh membuatmu lebih baik.

Dan buat masyarakat,kita tidak berhak menghakimi karena hanya Allah SWT yang berhak menghakimi. Tugas kita adalah mensupportnya menunjukkannya kembali kepada jalanNya,bukan lantas menjauhinya dan meninggalkannya sendirian menanggugn beban semua ini.

Dan buat si lelaki yang tidak bertanggung jawab ,Allah akan membalas semua yang telah engkau lakukan. Ingatlah biar bagaimanapun,ada benih anak yang harus kau nafkahi.
Jika engkau membacanya wahai adikku,bukan maksudku ingin membuka…tapi aku ingin ini menjadi pelajaran buat adik2ku yang lain.

Izzah seorang wanita yang telat menikah sampai diusia lanjut lebih berharga dibanding kita yang menyerahkan apa yang berharga dalam diri kita tapi nantinya kita menyesal.
Aku sedih,aku bingung,aku tak mengerti….hanya doa kumohon kepada Nya,Ya Allah tunjukkan lah saudariku itu kembali kejalanMu,berilah CahayaMu ustuk apa yang tersisa dihidupnya sekarang,amiin.

Warnailah kehidupannya dengan kebaikan dan keberkahanMu ya Allah...


*untuk adikku yang kucintai karena Allah semata*


5 comments:

Anonymous said...

assalamualaikum,
salam kenal yach

saya bacanya jadi ikut sedih, moga Alla SWT memberikan hidayah.amin

assalamualaikum,
ratna

Ina said...

Astaghfirullah ... sedih & prihatin bacanya. Jadi inget sebuah novel yg Ina baca dr seorang teman *ga usah disebut bukunya, soalnya tak layak utk direkomendasikan*. Isinya ttg akhwat yg melalui perjalanan hidup yg sungguh tragis, dr muslimah yg mencoba untuk kaffah menjadi seorang perempuan j****g, astaghfirullah ... Semoga itu hanya fiksi belaka . Well pokoqnya buku yg aneh %$#!??

Ummu Aisyah said...

@ratna
iya makasih mba atas doanya...

@ina
bener in,slama ini ve cuma denger cerita org atau baca buku novel,tp skrg kejadian dengan teman dan mendengar langsung ceritanya,membuat ve gk percaya :(

Anonymous said...

Ve, hati manusia benar-benar milik Alloh, makanya kita mesti harus berusaha supaya Alloh senantiasa menetapkan hati kita pada kebaikan. Dengan doa dan amal sholih yang mendekatkan kita padaNya.
Yaa muqollibal quluub..tsabbit quluubanaa 'alaa diinika wa 'alaa tho'atika..aamiin..
Moga 'sister'nya Ve itu juga dilimpahkan hidayah untuk 'kembali' yaa..aamiin..
-ummhamzah,aachen-

Ummu Aisyah said...

@UmmHamzah

iya uni,kita gk bisa menebak perubahan itu akan bagaimana?hanya memperdekat diri kita kpd Allah dan terus memohon kpdNya agar sll tsabit dijalan Nya.
i miss conference again :)

salam sayang buat hamzah