August 23, 2006

Fremmedartet

Assalamu'alaikum.wr.wb.
Photobucket - Video and Image Hosting
<
Hvordan har du det?, Pa kabar sis dan brother semuanya.
Semoga karuniaNya,kasih sayangNya selalu tercurah kepada kita semua. Shalawat serta salam juga kepada kekasihNya, junjungan kita,uswah dan teladan para manusia diakhir zaman ini, Baginda Rasulullah SAW.
Bertepatan bulan rajab yah sekarang, beberapa hari lalu juga lewat peringatan Isra Mi'raj.
Perjalanan spiritual Rasulullah demi menegakkan 1 tugas penting, yaitu menegakkan shalat.
Kok judul postingannya aneh yah?...hehehehhe, yup artinya ourlandish...atau bisa dibilang kok kedengarannya aneh gitu loh :)
Bukan ngebahas band outlandish yah,yang nyanyi lagu Aeshah, memang seh kami ( Ve dan Ben ) suka ama lagu-lagu mereka. Salah satu lagu mereka mengetengahkan kisah cerita seorang anak kecil di Palestina yang mempertanyakan tentang *kedamaian* kepada sister dan brothernya didunia. Hmmm,kok hapal seh ampe maknanya,heheheh...soalnya tetangga sebelah sampe tiap hari muternya lagu itu mulu. Ampe bosen dengarnya,Ben bilang...duh ini apa gak punya kaset yang lain apa.
Back to topic ah.....
Semalam , kami ( Ve dan Ben ) agak telat bobo( sleep ). Karena sempat menonton acara TV2 Denmark yang mengambil issue tentang kaum perempuan dalam Islam.
Sebenarnya,issue ini gak akan jauh-jauh...seputar yang dibahas berkenaan masalah yang udah basi banget. Tapi kalo komentar Ben seh,masalah ini justru kalau tercuat( fenomena) di masyarakat dapat menambah image(citra) kurang baik untuk Islam dan umatnya.
Kalau buat ve sendiri seh,malah ini kasus gak perlu di bahas. Kalau ada media yang mengangkat issue ini,sepertinya ada 2 kemungkinan :
1. untuk mencari kebenaran dalam Islam
2. untuk membrikan opini publik kalau Islam mendeskreditkan kaum perempuannya. tujuannya memberikan pelajaran 'makna kesejajaran' kaum wanita pada hal ini wabil khusus untuk umat Islam.
Hmm,udah bisa ketebak belum nih?.....:)
Kalau belum, ok deh..Ve jadi agak ' tertarik' mengangkatnya menjadi postingan di blog Ve kali ini.
Tentang : Kedudukan kaum wanita di mesjid. Mungkin dalam area lebih luas adalah, keikut sertaan kaum perempuan ( baca: muslimah ) di semua lini.
Kenapa seh bikin tergelitik?Karena problem yang diangkat tahu-tahu menjurus kearah 'feminis' , hmm...masalah yang sensitif kalau di sini. Karena seperti kontrak yang Ve sendiri tanda tangani ketika mengurus permanent residence,salah satu kontrak bunyinya : kesetaraan diantara laki-laki dan wanita. Jika laki-laki bekerja,tidak ada kendala buat wanita untuk dapat bekerja. Semuanya sama, bisa mendapat peluang dan kesempatan disemua lini kehidupan dinegara HC.Andersen ini.
Jadi cuplikan tv nya mengetengahkan kasus di Canada yang disana mayoritas banyak muslimnya,dan ada sebuah mesjid yang sedang dibangun. Mesjid ini lalu di buatkan hijab ( pemisah semacam kaca sepertinya). Akhirnya si pembawa acaranya ( muslimah berjilbab loh ), mengangkat ini menjadi sebuah diskusi panjang . Hingga membuat dia mengadakan perjalanan ke negara-negara mayoritas muslim. Untuk mencari jawaban, sebenarnya esensi adanya tirai 8 hijab /pemisah ) antara laki-laki dan perempuan membuat kaum perempuan dalam Islam seperti tak ada tempat untuk berkarya.
Mulai lah perjalanannya ke India,USA,Turki,Canada, dsbnya.
Tentunya, yang akan ditemui adalah sebuah *perbedaan'. Perbedaan yang Ve maksud adalah Khilafiah. Karena semua memakai atau mengacu kepada berlainan madzhab.
Juga ini diadaptasikan dengan kondisi masyarakat disekitarnya. Seperti di USA, akan berbeda dengan di negara Iran atau Pakistan.
Kenapa ini harus menjadi issue seh? Itu pertanyaan yang membuat Ve sendiri heran bin dongkol.
Kenapa bukan yang dipertanyakan dari esensi *memakmurkan mesjid*. Sebagaimana dizaman Rasul dulu, Mesjid menjadi pusat/center kehidupan umat.
dari pendidikan,ekonomi,hampir semua lini kehidupan...Rasulullah menanamkan nilai-nilai kecintaan umat saat itu untuk aktif di mesjid. Dulu pun,banyak juga para wanita yang mengambil peran aktif,bahkan bisa lebih cerdas dari kaum laki-laki seperti halnya Ibunda Aisyah ra, yang mengajarkan hadist dan ilmu kepada umat sepeninggal Rasul. Aisyah ra. menjadi tempat menimba ilmu umat Islam.
Atau ada juga kisah seorang perempuan ( anak dari Abu bakar ash shiddiq ) yang mendapat gelar dari Rasul, Ikat pinggang yang terbelah 2. ( duh,namanya sapa yah? Ve lupa neh,bantu dunk...Ummu Kultsum bukan yah? ), yang memanggul makanan untuk ayahnya Abu bakar dan Rasul, pada saat keduanya bersembunyi di goa dari kejaran kaum musyrikin. Pada saat itu malah Ummu kultsum sedang hamil pula. Kalau boleh cek, silahkan tanya yang pernah ke Mekah ( umrah atau Hajji ), bagaiman kondisi gunung-gunung ( jabal ) seperti jabal nur, gua hira'. Silahkan dikira-kira seberapa terjal dan curamnya harus menempuh perjalanan pp pergi ke goa mengantarkan bekal untuk mereka.
Banyak kisah lainnya di zaman Rasul...yang Islam dalam hal ini Allah dan RasulNya tidak pernah ( cateeeet ) mendeskreditkan kaum wanita. Bahkan, memuliakan kaum wanita. Hingga ketika wanita menjadi seorang Ibu, Rasulpun mengatakan : Bahwa surga itu ada di telapak kaki Ibumu. Hingga hadits lainpun Rasul mengatakan, ketika ada sahabat yang bertanya siapa yang harus aku dahului didunia ini setelah Allah dan engkau , ya Rasulullah?, Rasulpun 3 kali menjawab Ibumu yang harus engkau hormati, lalu ayahmu.
So,mana buktinyaa??? ( tenaaaaang,sabar Ve, tetap keapal dingin dan hati dingin ^_* )
Jadi gak ada sedikitpun celah dalam ajaran yang mulia ini. Hanya para umat nya saja terkadang yang menyelewengkan, kadang ada yang menambahkan, kadang ada pula yang mengurangi.
Back to Al Qur'an dan Sunnah deh ah.
Adapun pemisahan/hijab antara kaum wanita dan laki-laki, bukan untuk dimaksudkan ...kedudukan kaum wanita dibawah laki-laki. Ada juga ditayangkan pandangan seorang muslim ( laki-laki) pada sebuah diskusi panel. Dia mengatakan, malah lebih ekstrim lagi. Wantia dirumah, saya lebih setuju wanita itu perannya dirumah,tidak usah ke mesjid. ( seperti Ve temui di mesjid turki,mesjid tempat Ben shalat jum'at, mereka disana tidak menyediakan tempat untuk shalat wanita, jadi wanita tidak ada yang pergi ke mesjid ).
Kalau buat Ve, disini peran BALANCE ( seimbang ), tawazun seharusnya mampu kita pahami
jangan hanya sekilas lalu aja seh.
Ve gak begitu pandai ngebahas ayat-ayat atau hadist yang berkenaan tentang issue ini.
Tapi yang Ve renungkan ya yang disebut diatas tadi. Perihal bagaimana memakmurkan mesjid, perihal bagaimana mendirikan shalat yang khusyu', sampai bisa teraplikasi dalam kehidupan kita. Sampai kita yakin bahwa janji Allah swt itu benar, barang siapa yang menegakkan shalat yang khusyu',maka kemenangan lah selalu menyertainya.
Subhanallah, esensi ini penting banget diangkat. Kita lupa ini bulan apa, dan pada bulan ini pula, untuk pertama kalinya Rasul kita mengadakan *perjalanan menuju Allah swt* , dengan tegaknya shalat yang 5 waktu.
I pray to Allah in the Heavens above,
I pray to Allah asking Him for His love.
I pray to Allah to keep me safe and warm,
I pray to Allah to keep me away from harm.
I pray to Allah to keep my family safe,
I pray to Allah to keep us all in His embrace.
I pray to Allah so that I have no fear,
I pray to Allah for all that I hold dear.
I pray to Allah for me and for you,
I pray to Allah that He forgives the wrong that we do.
I pray to Allah in the Heavens above,
I pray to Allah asking Him for His love
Hmmm, iya deh itu aja postingannya...hehehe...maap kalau terlalu serius...tapi tetap santei kan...mbacaanya yah sambil ngopi kek,nge teh kek or maem kek...kek Ve...nge postingnya nyambi maem bubur kacang hijau :D ...hayah...dasar.
Oh ya, Our anniversaryy 5 hari lagi neh....tunggu postingannya yah...surprise yah.
Happy weekend,lah masih lama...habis pengen weekend aja biar gak ada pr sekolah :D.
See u next time
Wassalam
nb: pic& poetry taken from www.missionislam.com
Vera


5 comments:

Anonymous said...

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu sehingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya). Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (QS. 2:120)

Anonymous said...

nama sahabiyah (anaknya Abu bakar ra.) adalah Asma' binti Abu Bakar....

kalo ummu kultsum salah satu puteri Rasulullah SAW

Mother of Abdullaah said...

Agree sama Anonymous. Gelar yang diberikan kepada Asma binti Abu Bakar adalah Zatun-Nataqain ( http://talkislam.com/iquotes/quote.php?nNewsId=8089&nCatId=120). Well ttg masjid yang tidak menyediakan shaf utk wanita aku tidak setuju. Karena hadits yang aku pernah baca bahwa BENAR shalat wanita itu lebih baik di rumah dan di rumah pun shalat yang lebih baik baginya adalah dikamarnya; tetapi bukankah ada hadits lain yang menyatakan bahwa Rasul bersabda: Janganlah kalian melarang para wanita utk shalat di masjid. Tentu ini juga tidak terlepas dengan wanita2nya. Apakah mereka datang dengan bersolek dan memakai parfum? Karena dari video yang aku tonton (Shaikh Khalid Yassin), kalau Khalifah Umar biasa membekali diri dengan sekaleng kerikil utk 'melempari' shaff wanita. Para wanita ini pun 'protes' ke Aisyah r.a. dengan dalih kenapa Khalifah Umar memperlakukan mereka spt itu pdhl pada zaman Rasul, Rasul tdk pernah memperlakukan mereka demikian. Aisyah pun berkata: Ya karena pada zaman Rasulullaah masih hidup, engkau datang ke masjid tidak bergincu dan tidak berpakaian spt yang engkau pakai sekarang. Back to topic, tetapi sedih sekali kenyataan yang akhirnya ada masjid yg tidak menyediakan shaff wanita dan yang lebih sedih lagi, ketika shalat 'Eid, para wanita pun tidak 'boleh' datang utk shalat atau mendengarkan ceramah. Padahal jelas haditsnya bahwa Rasulullaah bersabda bahwa para wanita baik yang berhalangan aka haid/nifas/dll disuruh datang utk mendengarkan ceramah. Jalan tengah: Seharusnya kaum Muslim itu harus 'belajar' ttg Dien mereka. Kalau mereka belajar tentulah mereka paham kalau wanita boleh pergi ke masjid dan untuk para wanita seharusnya tidak bersolek ketika ke luar rumah yang bisa menambah fitnah. Bersoleklah di rumah utk suami. So, intinya kalau mereka mau belajar Dienullaah dengan sungguh-sunggu, hal2 semacam ini tidak perlu terjadi Insya Allaah.

Ummu Aisyah said...

@qzoners ,yup...ada baiknya rapatkan barisan, karena dengan itu , mustahil buat musuh2Nya jika kita bersatu padu.

@ anonymous , Jazakillah sis, iya Asma binti Abu bakar, baru inget ...:)

@Mba Achie, setuju mba, seharusnya tidak perlu terjadi. Memang ada aturannya ketika wanita ke mesjid. Terus juga tadi,dizaman Rasulullah,para wanita dan anak2 di bolehkan shalat berjamaah Idul fitri/idul adha. Kalau di tempat kami, muslim dari somalia,arab mengadakan itu...Ve sempat datang Idul adha di sport hall gitu...tapi klo dari Turki,gak ada keknya Ve dengar .

Anonymous said...

Ass. wr. wb.

Sayang kita umat islam sendiri kadang kurang bisa memberi penjrlasan yg baik mengenai kesetaraan gender ini. Hijab yg berkesan menutup atau pembatas sering jadi bulan2an masalah bagi orang yg masih sedikit tahu islam.

mereka tidak tahu kalau sekiranya sang suami telah memberi ijin kerja pada istri maka penghasilan istri menjadi hak penuh sang istri. (mungkin wanita karir akan ramai2 masuk islam kalau tahu hal ini). Dan bila dia menafkahkan hartanya untuk keluarga maka pahalanya sama dgn berjihad.

begitu juga bila seorang wanita melahirkan anak, maka semua dosanya telah diampuni Allah akibat sakit yg dideritanya waktu mengandung dan melahirkan.

mungkin banyak lagi hal lain...mari saling berbagi