May 23, 2006

Amazing Love




Menjadi ibu adalah sebuah keharusan?...benar gak yah?..itu dulu yang terpikir dalam benakku sebelum menikah. Ketika dulu lagi senangnya beraktivitas di kampus. Dengan sejibun aktivitas berusaha membekali tsaqofah ( wawasan ) dan menggali potensi diri.
Hehehe, berat kali ah.


Ibu Rumah Tangga or Wanita Karir , :)
Ikut komentar nih dari blog nya Amee.

Banyak contoh yang menyadarkan Ve, hehehe..ternyata menjadi Ibu adalah sebuah pilihan yang mulia. Tapi bukan berarti menafikan yang beraktivitas diluar sana.
Ada juga banyak contoh para ummahat yang bisa sinergi dalam aktivitasnya.


Flash Back ah :

1. Tapi benar banget, dulu setiap kajian pekanan yang aku ikuti, kebetulan saat itu Mbakku udah punya 3 buntut ( maksude anak ) , plus masih kecil-kecil..soon also Mba ku ini akan punya yang ke 4.
Ketika kami berdiskusi ria, selesai majlis..selalu anak-anaknya datang. Entah sekedar mencari perhatian ibunya serta tamu si ibu.
Kami waktu itu rata-rata masih single semua. Pikiran ku menerawang, duh susah banget kali yah.
Dibutuhkan banyak kesabaran dalam mendidik anak, membesarkan mereka, menjadikan mereka generasi yang terbaik untuk agama mereka.
Al hasil itu impian setiap wanita...benar gak?...:D

Melihat kerepotan Mbaku ini , plus kesabaran nya meladeni anak-anaknya, jadi terharu banget. Kelak dia akan menggendong kembali seorang bayi ditangannya, sembari menimba ilmu..dan membagikan ilmunya kepada kami, para adik-adiknya.

2. Lalu ada lagi 1 contoh saat itu aksi di Jakarta besar-besaran. Kebetulan untuk menggulingkan kepemimpinan Gus Dur saat itu. Kami semua di Bandung berkoordinasi , dari persiapan dan teknis.

Ketika itu Mba ku bilang gini : " Meski kalian yang turun ke jalan untuk aksi, tapi kami para ummahat juga ikut andil. Sister-sister harus ketahui, para ummahat yang diJakarta mereka mengerahkan tenaga mereka, bangun jam 4 pagi untuk memasak dan membuat konsumsi bagi teman-teman yang turun ke jalan. Insya Allah akan memasak hingga beribu-ribu bungkus nasi dan juga kue agar teman-teman ditengah teriknya matahari yang panas tetap mendapat suplai energi sehingga tidak jatuh sakit".

Benar saja, ketika saat selesai aksi, saat itu sesudah shalat dzuhur...suplai konsumsi tersedia diposko akhwat juga.

3. Sekarang ketika menikah, dan kelak menjadi Ibu. ( doakan yah , bisa sinergi )
Merasakan sekali banyak perubahan, ...perasaan ingin melindungi, menjaga serta segala perasaan keibuan itu timbul dengan sendirinya.
Hatta, ketika si bayi masih didalam perutku.
Hmm, kadang kepikir juga ada ibu-ibu yang lain yang menelantarkan anak-anak mereka sejak lahir hingga mereka beranjak usia. Mereka tega yah?

Tapi secara fitrah, masih banyak para Ummahat/ Ibu lain yang bisa berperan baik.

So, pilihan mana yang mau kita ( para wanita ) pilih ?

Semuanya tergantung kita.

Tetapi jangan takut...Rasulullah pun bahkan mengatakan , surga ada dibawah telapak kaki ibu mu .

Subhanallah, itulah balasan bagi para Ummahat

So,setelah flash back dari pertama kali aku duduk dibangku kuliah hinga sekarang....Aku tak menyesal sedikitpun mengambil pilihan itu ...menjadi seorang Ibu...meraih Cinta ...cinta kepada Allah dan RasuluNya, cinta kepada suami dalam rangka pengabdianNya, cinta kepada anak-anak kelak untuk mendidik mereka menjadi generasi terbaik di masanya.

Buat para Ibu baik yang sudah mempunyai anak, yang belum ,bahkan yang sedang mempersiapkan bekal untuk menikah...Amazing love...:)

Pilihan menjadi Ibu...adalah yang utama untuk fitrahnya seorang wanita.

Semoga Allah selalu memberikan kekuatan, kesabaran serta ilmu kepada kita,amiin.

Ini saya postingkan cerita dari mail list :

**********************

Suatu hari seorang bayi siap untuk dilahirkan ke
dunia. Dia bertanya kepada Tuhan:

"Para malaikat disini mengatakan bahwa besok Engkau
akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara saya
hidup di sana, saya begitu kecil dan lemah?"

Tuhan menjawab: "Aku telah memilih satu malaikat
untukmu. Ia akan menjaga dan mengasihimu."

"Tapi di sini, di dalam surga, apa yang pernah saya
lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa. Ini sudah
cukup bagi saya untuk bahagia."

"Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu
setiap hari. Dan kamu akan merasakan kehangatan
cintanya dan menjadi lebih bahagia."

"Dan bagaimana saya bisa mengerti saat orang-orang
berbicara kepadaku jika saya tidak mengerti bahasa
mereka?"

"Malaikatmu akan berbicara kepadamu dengan bahasa yang
paling indah yang pernah kamu dengar, dan dengan penuh
kesabaran dan perhatian, dia akan mengajarkan
bagaimana cara berbicara."

"Apa yang akan saya lakukan saat saya ingin berbicara
kepadaMu?"

"Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara berdoa."

"Saya mendengar di bumi banyak orang jahat.Siapa yang
akan melindungi saya?"

"Malaikatmu akan melindungimu, walaupun hal itu
mungkin akan mengancam jiwanya."

"Tapi, saya pasti akan merasa sedih karena tidak
melihatMu lagi."

"Malaikat akan menceritakan kepadamu tentang-Ku dan
akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali
kepada-Ku, walaupun sesungguhnya Aku akan selalu
berada di sisimu."

Saat itu surga begitu tenangnya sehingga suara dari
bumi dapat terdengar, dan sang bayi bertanya perlahan,
"Tuhan, jika saya harus pergi sekarang, bisakah Engkau
memberitahuku nama malaikat tersebut?"

"Kamu akan memanggil malaikatmu, "IBU".


Wassalam

No comments: