Beribu-ribu abad Mahligai Nuur
Aku mencarinya
Jauh menusuk batas-batas antara sisi ketiadaan
Wujud dalam pikiran
Waktu yang terkhayal
Warna dalam impian
Bentuk dan rupa
Indah dan rasa
Kepada siapa harus bermuara?
Tidak,
ada jalinan nada suci
yang jatuh dalam lantai hati suci
terbengkalai kita sapu
ketika debu mulai menutup pantulannya
Lalu,
sepertinya...
perjalanan yang kita sangka-sangka telah dilalui
padahal masih dalam "detak" dan labirin kenistaan
adakah?
yang mampu menggetarkan kedutan napas cinta
ohhhh.....
kembali lah.....
kembali lah.....
Sapalah kembali
nuansa yang tiada lagi bisa tergambar
dalam warna
dalam waktu
dalam wujud
sun flower
*) inspired from desk samudera-nya emha
No comments:
Post a Comment