April 5, 2005

Apakah?

Selalu ada yang menanyakan pada saya,mengenai perihal bunga matahari...

seperti bererapa waktu yang lalu, tiba-tiba ada sebuah sms yang kebetulan saya mengenal orang itu dari dunia internet, yang bernada kira-kira begini : " Hai, salam Ve...apa kabar?apakah bunga matahari selalu mekar pada malam hari?".

Begitu kira-kira bunyi sms yang saya terima, ato pernah ada yang menanyakan pada saya,kenapa kamu suka sekali bunga matahari, apa istimewanya?...apa barangkali ada filosofnya?.

Hmm, thanks sebelumnya atas perhatian teman-teman..yang mungkin tanpa pernah saya sadari memberikan ruang khusus bagi diri saya.Ternyata...tanpa pernah saya harapkan,setiap pencitraan dari diri kita yang terpantul keluar, selalu mampu menyerap energi orang lain. Bahasa sederhananya, orang lain selalu peduli terhadap pencitraan yang kita tampilkan pada karakter sehari-hari kita.

Tapi, pencitraan diri selalu tidak harus kepada yang tampak saja bukan?...ada sisi terselubung yang tidak kita mampu pahami.
Bukan lantas kita menapikan yang terlihat.....bukan....saya hanya ingin bertanya pada diri saya sendiri.
Terkadang, tanpa sadar kita ...mungkin lebih tepat diri saya pribadi, sering kali melihat orang dari apa yg dia citrakan kepada diri saya ketika dia berinteraksi dengan saya.
Bahkan ketika sebuah "perlakuan" yang mungkin dilakukannya tanpa maksud membuat saya terluka atau kecewa...ternyata saya sedemikian marahnya....walau hanya dalam hati saja saya menyatakan.
"saya marah dengan mu",...dan saya berazzam dalam diri akan lebih berhati-hati lagi berteman denganmu.
Itu mungkin sedikit saja dari "bentuk" balasan yang saya lakukan terhadap apa yang orang citrakan pada diri saya.

Ternyata ada yang lebih esensi dari itu,mungkin ada yang tidak setuju...tentu itu sah-sah saja.
saya hanya mengambil konklusi atas apa yang terjadi dan dialami dalam kehidupan saya sehari-hari.Jadi boleh-boleh saja jika ada yang tidak sependapat.

Kita melihat sesuatu itu tidak hanya dengan frame yang sudah terbentuk, cobalah untuk lebih melihat pencitraan yang tidak hanya tampak diluar.Ada warna yang bisa kita rasakan dan ketahui dari orang-orang yang berinteraksi dengan diri kita.
Sehingga ketika ada "bentuk"perlakuan yang tidak sesuai atau membuat kita terluka...jangan frame itu yang kita bawa dan masukkan dalam pikiran kita.
Tapi alangkah lebih arif nya, jika kita mengalirkan energi positif dengan lebih memberikan banyak alasan yang positif ketika hal demikian terjadi.

Mungkin ada sedikit sampel, waktu itu saya berkunjung ke tempat kerja teman saya...yang kebetulan suaminya saat ini sedang terlibat masalah dan berada di Rutan LP Cipinang.
Ketika saya mengetahui hal ihwal dirinya, saya merasa bahwa mungkin apa yang terjadi ini sangat memalukan, dan suaminya tentu boleh saya katakan bersalah krna harus mendekam di LP.

Setelah bercerita panjang lebar....saya semakin memahami apa yang sebenarnya terjadi, dan hikmah yang dapat saya ambil banyak sekali.
Tidak selalu pencitraan yang selama ini ada di masyarakat bahwa LP cipinang itu selalu menandakan perihal jelek.Ada orangorang didalam sana yang seharus nya tidak berada disana tapi krna suatu hal yang dia tidak lakukan menjadi tanggung jawabnya.

Lingkungan dimanapun tempat kita berada...tentu selalu seirama dengan diri kita...pilihan yang ingin kita jatuhkan adalah kebebasan pada diri kita, memilih menjadi baik atau menjadi buruk, itu adalah hak kita.
Dimanapun kita tinggal, atau bernaung...kalau pencitraan yang "dari dalam diri" kita terserap keluar/terpancar keluar diri kita....tentunya akan menambah kebahagiaan diri kita.Karena kita berharga baik dari sisi fisik dan dari sisi akal dibandingkan binatang tentunya.

Jika kebaikan yang terpancar dari dalam itu mampu kita gali lebih dalam....boleh saya katakan itu lah usaha kita untuk menjadi manusia yang sempurna.
Bukan berarti tanpa kekurangan...tapi setiap potensi yang kita gali dalam diri selalu menampilkan aura pencitraan yang positif..sehingga kita mampu mensyukuri dan tidak mendustai setiap kenikmatan.

bersambung....

"Maka nikmat manakah dari Tuhanmu yang engkau dustai?".

sun flower

No comments: