December 27, 2008

Goresan cinta



Sebenarnya punya perasaan tidak enak juga terhadap teman-teman di blog ini yang mampir tetapi tidak bisa memahami bahasa danish. Punteeeeen seribu punten yah...:D...Insya Allah kalau danish Ve udah lebih baik lagi , akan di translate dengan bahasa Indo juga. Itupun juga jika Ve sempat untuk menulis....sekarang ini memang banyak tersita untuk sikecil Aisyah. Moment yang paling berharga dan tak ingin Ve lewatkan.


Hmmm, kebetulan Ve ada sedikit note yang isinya untuk mengingatkan Ve pribadi terutama ketika jauh dari lingkungan yang kondusif untuk tetap istiqamah di jalan Nya.

Sedikit renungan akhir tahun....tidak peduli tahun masehi ataupun tahun hujriah....Ve merasa perlu untuk mengevaluasi diri pribadi...sudah sejauh mana kita berjalan dalam ritme kehidupan.


Semoga kami sekeluarga selalu diberi kekuatan Iman dan Islam untuk istiqamah mentaati aturanNya,amiin.


Love,

Vera



********

Kemarin lalu, seperti biasa memulai lagi pertemuan lewat media conference dengan salah satu sister tetangga sebelah, di German.


Berada dilingkungan yang sama sekali jauh dari tata nilai keyakinan yang kita pahami selama ini merupakan sebuah tantangan yang cukup besar.


Aku memang merindukan pertemuan mingguan yang biasa kulakukan sebelum kuinjakkan kakiku di Denmark. Dan aku rindu perjalananku di sebuah rumah hati yang bernama 'surau'. Rindu akan suasana yang memberikan pancaran cahaya tersendiri untuk setiap sisi relung hatiku.


Tempatku menuangkan segala pelangi kehidupan, menggoreskannya dengan tinta hati dan menautkannya kepada Sang Khalik, berharap itu semua menjadi nilai karya untuk bekalku nanti. Meski ku yakin sekali, karyaku hanyalah setitik air didalam samudraNya.


Seperti kemarin hari, tanggal 23 desember, bertemuan singkat ku dengan sister ini. Bak sebuah air mancur ditengah kegersangan. Hari itu kami membahas tentang surat Al Ashr. Surat yang sangat sering kita dengar dan sering kali kita berbicara tentang masa.


Waktu...berlalu sangat singkat.

Demi masa, sesungguhnya kita berada dalam kerugian,kecuali orang yang beriman, mengerjakan amal sholeh dan nasehat-menasehati dalam kebeneran dengan penuh kesabaran.


Begitu kita-kira inti singkatnya.

Keimanan yang perlu diikuti dengan amal sholeh. Dan keimanan yang perlu pula di sertai oleh sebuah jamaah. Jamaah yang saling menasehari dalam kebenaran dengan wadah kesabaran. Dari tafsir yang kami ambil segi makna 'Watawassawbil' dimaknakan agar munculnya gambaran umat yang menyatu padu , saling berpesan dengan penuh kasih sayang dan kebenaran. Begitu indahnya berinteraksi dengan umat yang selalu berada 'patuh' dalam kebenaran.


Begitulah kira-kira inti pertemuan singkat kami.


Aku rindu...aku rindu suasana dimana rasa 'haus' ku terobati oleh setitik embun dari surga 'ilmu'

Ya muqallibal qulub, tsabit qulubbana ala tho' aatiq...Ya Rabb, yang membolak-balikkan hati...tetapkan lah hatiku ini untuk selalu taat kepadaMu.

-sunflower arco-

december 2008

1 comment:

Anonymous said...

Yups..ka ina...tuh kan nggak bakal sempet tuk mentranslate lg ke bhs Indo...kasian gw jg nich..yg bhs dannishnya jeblok...hehe...tp udah belajar sedikit2 jg sich...terutama kata : Jeg Eilsker Dig or Velbekommen Skat...^o~.

Pake bhs Inggris mending...cuma kasian gw jg lg lah...musti pake otak gw dua kali lipat..org yg bhs Indo aza kadang gw jg suka salah...hehehe...

Pakai bhs Indo aje deeehh....
Love U...