July 6, 2006

Kisah ini

Salam,

Tadi malem Ve gak bisa tidur...sembari nunggu Isya, Ve nonton channel TV Swedia yang tengah membahas tentang Tumor yang menimpa Novemthree.
Sebenarnya kenapa tiba-tiba tertarik,ketika melihat pengambilan ( shoot ) jalannya operasi..itu tumor yang menimpa si anak kecil tersebut benar-benar ( masya Allah ), Ve nonton itu pas lagi hamil, masya Allah ngeri sekali. Hanya disini Ve bukan ingin membahas kisah Novemthree nya seh, kalau sahabat pengen tahu kisah nya silahkan klik disini

Hal ini berawal percakapan Ve dengan salah seorang sister di YM , kebetulan kami sering kontak dan silaturahim via YM. Sebut saja Sister A* ( gak usah di sebut yah namanya ).

Kami udah kenal satu sama lain sejak lama,mulai dari dulu aktif di mIrc hingga saat ini,kami tetap menjalin silaturahim. Sebenarnya Ve ,udah pernah ketemuan di kostannya , saat dia sakit Ve mampir dan menemani dia. Perlu diketahui, sis A* ini sudah sejak lama selalu sakit-sakitan. Padahal boleh dibilang orangnya pintar,baik, supel, kerja keras, dan akhwat sholehah.
Hingga kabar terakhir , dia memberikan info dengan Ve kalau di pundak(bahunya) bengkak..itu sudah sejak sebulan yang lalu. Sebenarnya dia sudah periksa. Saran dokter,katanya harus segera di operasi. Belum ketahuan itu sejenis tumor atau bukan.
Hanya kadang sakitnya itu nyeri sekali, sampai dia gak bisa ngapa-ngapain.

Akhwat juga manusia yah, hehehe. Dia mengeluh karena jalan hidupnya sering sakit-sakitan, padahal posisinya di tempat bekerja mulai menanjak. Hanya kesehatan itu penting banget,sehingga menunjang untuk karirnya. Tampaknya dia merasakan sejak lama dia lebih sering sakit-sakitan dari pada sehatnya.

Akhwat ini juga, kebetulan belum menikah. Usia kepala 3, bukan hal yang mudah..setiap saat dia harus menerima undangan menikah dari teman-teman seangkatannya. ( Menanti datangnya seorang pria sholeh, Semoga Allah memberikan anugerah yang terbaik untuk siapapun yang datang mengkhitbahnya ).

Sejauh ini dia tidak pernah merasa down sekali, hanya yang terakhir tentang sakitnya yang ada benjolan membengkak di bahunya menghempaskan semangatnya. Ditambah dia memang belum bisa mengoperasi penyakitnya, karena dia harus mengumpulkan materi.
Perlu di ingat,akhwat ini bukan tipe yang ingin merepotkan siapapun, termasuk keluarganya hingga saat ini tidak ada yang tahu perihal penyakitnya.Untuk biaya operasi bukan biaya yang kecil buat kita di Indonesia.

Akhirnya dia bercurhat ria dengan Ve, juga mengenai sakitnya. Dia heran,apa karena dosanya terlalu banyak sehingga selalu ditimpa sakit tiap saat. Juga kenapa dia tidak bisa merasakan sedikit *lega* ketika ada orang yang bisa menjadi tempat dia berbagi dan mendampinginya hingga final dari sakitnya ini.

Subhanallah, Ve gak bisa berkata apa-apa. Cuma bisa memotivasi akhwat ini, sedih juga melihatnya. Ve sendiri kepikiran hingga akhirnya pas kemarin malam nonton discovery channel tentang Novemthree.

Tapi ada benang merah yang Ve rasa, semoga ini pelajaran buat kita.

Kita sering bertanya 'kenapa?'. Sehingga, kita lupa ..diatas langit masih ada langit.

Seperti itulah ujian, bukan berarti ujian yang menimpa kita karena Tuhan tak sayang kepada kita.

Ve ingat kata-kata AYAHANDA Ve, Beliau mengatakan ada 3 macam bala yang menimpa makhlukNya yg pertama fungsinya sebagai pengingat si hamba ketika dia keluar rel Nya, Tuhan mengingatkannya dengan bala/ujian agar kembali lagi kepada relNya.
Ke Dua , bala yang berupa adzab karena kelalaian dan keteledoran makhlukNya yang berulang-ulang melakukan maksiat .
Ke Tiga , bala rahmat. Disini balanya para hambaNya yang dicintaiNya,dikasihiNya. Tuhan tidak ingin perhatian si hamba berpaling dari selain diriNya.

Ve inget banget jadinya tentang si akhwat ini...Ve cuma bisa mendoakan biar Sis A ini kuat dan sabar menjalaninya. Ve juga ikut ngerasa sedih ...apa yang bisa Ve lakukan , mungkin menjadi pendengar dirinya berkeluh kesah. Cuma itu?, yah mungkin cuma sekecil itu..plus doa-doa Ve selalu untuknya selepas shalat.

Ve yakin, Allah swt punya *maksud* disetiap kehendakNya. Karena setiap kita umat manusia yang terlahir sudah ada masing-masing garis hidupnya ditulis di kitabNya Lauh Mahfudz.



wallahu'alam
Wassalam
*jazakillah ukh atas hikmah yg bisa Ve ambil, Ishbiru yah sis

12 comments:

Anonymous said...

masya Allah,...mudah2n...kesabarannya dalam menjalani ujian dan keinginan u/ ngga merepotkan orang lain, bisa jadi tawasul u/ kesembuhannya, aminnn...

Anonymous said...

Mohon maaf, kalau komen saya tentang bala agak beda.
IMO, Setiap kejadian (baik atau buruk) adalah bala tergantung darimana sudut kita memandangnya. Dan sudah seharusnya setiap peristiwa, baik ataupun buruk kita anggap sebagai bala dari Tuhan.

Kita sebagai manusialah yang menggolongkan suatu kejadian sebagai "musibah", dst.
Kadang kita berfikir saat mengalami misal kecelakaan sebagai musibah dan saat menerima hadiah bukan sebagai musibah. Kadang kitalah manusia juga yang menggolongkan suatu peristiwa dari sudut pandang kita sendiri, tsunami di Aceh, oh itu peringatan dari Tuhan, tsunami di Pattaya, o itu azab.

Jadi menurut ana, dalam semua peristiwa terkandung fungsi bala: pengingat, azab dan rahmat. Yang pada akhirnya membuat kita menjadi lebih arif dalam menyikapi suatu peristiwa.

Tsunami di Aceh, peringatan supaya kita membuat system peringatan dini tsunami yang canggih sehingga bisa meminimalkan tingkat resiko korban, membuat struktur bangunan yang tahan tsunami, dst. Azab bagi manusia Aceh yang tidak siap dengan kemungkinan akan terjadi tsunami karena sudah seharusnya mereka menyadari hidup dipinggir 2 lempeng aktif sangat beresiko menemui tsunami. Rahmat bagi mereka yang menyadari bahwa tsunami adalah suatu cobaan yang harus dilalui dengan senyuman dan hati yang lapang.

ummu raisah said...

Asw, Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar...semoga dapat menjadi pencerahan, subhanallah semua yang ada di dunia ini ada makna dan hikmah nya..langsung ambil contoh saja..ana pernah punya benjolan di payudara kiri, tepat pad bagian lateral superior, kalo versi kedokterannya bagian yang merupakan tempat tanda pasti keganasan...dan Alhamdulillah penelitian nya tidak meleset, karena ana pun divonis kanker payudara..alhamdulillah lagi...ana waktu itu sudah hijrah dan ga begitu syok setelah mengetahui izrail akan segera menjumpai ana (hiks hiks takuuuut...), tapi jujur ada kesedihan yang menyelinap di hati, wah, mati perawan niy..saat itu usia ana dianggap uda senja (taela) kalo belum nikah, 26 siy...ana mah target nya emang 30 baru pengen nyempurnain diin kalo diizinkan, belum lagi membayangkan belum pg haji, dosa sealaihim gambreng...gimana ya cara cepatnya ngapusin dosa yang bejibun tak terhingga supaya nanti pas diakhirat bisa lulus sensor n tercapai cita cita jadi bidadari di surga, tiba tiba ana merinding dan menangisi diri yang nista dan ketakutan yang amat sangat thd siksa kubur...Ya Allah SWT...ana ga siap...ana takut...tapi kenyataan waktu itu emang kayaknya ana uda mau mati aja, semua prihatin, tp ana mencoba tegar dan tegaskan..semua yang bernyawa pasti mati ti..sekarang ini proses matinya itu mau gimana..nafsul muthmainnah atau lawamah(bener ga siy?), pilih muthmainnah dwonk..jadi setiap hari ana berdo'a ..tenang..tenang...tenang..berbuat sebaik baiknya dalam menjalani hidup, diselingi usaha juga berobat ke dokter sana sini sampe ketemu ahli onkologi se Indonesia, orang nya masih ada di Dharmais, dr.Sutjipto namanya, atas seizin Allah SWT, dokter ini dijadikan sebagai perwakilan untuk menolong ana..pertama ketemu ana langsung diomelin karena benjolannya itu diperkirakan uda segede bola pimpong, "kok baru lapor sekarang, mau di jadiin bola tennis Ya ??!!" gitu kata dokternya waktu itu. yo wes dok, jadi gimana niy..ya akhirnya ana cek terus..terus dan sampe akhirnya, terakhir ana tes, subhanallah... tumor itu dinyatakan tidak ganas kok, jinak jinak aja...kok iso..?? ya iso.. ada Allah yang mengabulkan permohonan ana supaya disembuhkan...subhanallah, ana takjub dengan semua kejadian ini. Ana di operasi, alhamdulillah sukses, dinasehati jangan makan makanan yang mengandung karsinojenik, sampe gak bole makan telur ayam negeri n ayam broiler...wah..berat juga..tapi demi menjaga tubuh titipan Allah ini..ana bela belain jadi vegetarian selama 2 taun...tapi masih minum susu, Vege lacto namanya. Hikmahnya banyak lho..salah satunya kulit ana jadi bersih n bebas jerawat he he.., ini juga yang jadi salah satu modal promosi saat ana taaruf, maklum, kalo muka siy jau dari byutiful..he he..bukan ga bersyukur lho..cuma kalo dibanding dian sastro ana kalah..(ya iyalah...) saat ini ana pun dipercaya untuk menjaga titipan Nya stelah menikah taun 2003 di usia 29 taun, cepet setaun dari target lho..dan yang pasti ana semakin cinta dan ingin selalu dekat dengan Allah ...sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat...dan semua kejadian yang kita anggap bencana atau musibah ini, semata mata adalah obat pemunah racun racun duniawi yang terlanjur mengalir dalam darah kita, jadi, buat sister A, jangan patah semangat..go go cayo..silahkan abis abisan memohon pada Allah SWT...dikabulkan alhamdulillah..kalo belum dikabulkan..so pasti jadi tabungan besar di akhirat amiyn ya Robbal 'alamiyn..
Ana cuma bisa bantu do'a niy..

ps : cerita suami ada lagi ve..dia malah merasa uda tatap tatapan ama izrail, lagi lagi berkat do'a dan kepasrahan...Allah SWT mengabulkan...Subhanallah...Ya Rohman Ya Rohiim..

Allah SWT menjanjikan...
"Hai jiwa yang tenang. Kembalillah kepada TuhanMu dengan hati yang puas lagi diridhaiNya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba hamba Ku, dan masuklah kedalam surga Ku."

Sekian kisah sedih di hari jum'at ini, semoga bisa jadi ibroh, amiyn (kayak khutbah aja )

Anonymous said...

Khutbahnya masuk ke hati, Ummu Raisah. Ini salah satu fungsinya blog, bisa diskusi gini walo jauhan, plus nambah silaturahim. Aku jadi penikmat aja skarang...

Anonymous said...

Setuju sama mbak Wati, byk yg bisa diambil dr pengalamannya Ummu Raisah :)

Umm Nusaybah said...

jadi inget ibunda dan temen2ku yang kini sudah tiada, aku ada 1 temen dokter, lulusnya bareng aku, co-as bareng, tapi dia nikah duluan dan waktu aku dah di UK tersiar kabar tak mengenakkan bahwa dia meninggal di sebuah kecelakaan kereta api..Inallailah..seorang yang sangat lembut, baik hati, suka menolong, suka minjemin catetatn buatku, peduli kepada siapapun...kini sudha tiada...semoga setiap kita mampu bersabar atas setiap qadha dan bersyukur juga atas setiap qadha...amin

Anonymous said...

kalau Allah mau kita sembuh, separah apapun kita insyaAllah sembuh, tapi kalau Allah mau kita sakit maka sebaik apapun kita menghindar tetep aja sakit. Allah memang penulis skenario terbaik ya mbak, sangat tak terkira hikmah di balik skenario Allah. dan bagaimana kita bersyukur dan ikhlas menerima apa yang Allah berikan.

Mother of Abdullaah said...

@Ummu Raisah: Masya Allaah, sabar sekali anti menerima cobaan dari Allaah. Sesuatu yang patut ditiru. Aku juga punya kenalan disini yang 'divonis' penyakit macam-macam sudah. Kanker juga. Berbagai macam kanker. Orang-orang yang 'tahu' seluk-beluk kehidupan'nya selalu menyarankan cerita jalan hidupnya utk diabadikan lewat buku. Ana pernah sekali dikasih liat bekas-bekas jahitan di tubuhnya yang sudah seperti 'rel kereta api' saking banyaknya (afwan). Tapi seandainya para ukhties semua kenal dgn beliau, u never thought that she is a 'dying' woman because she is so strong and always cherish people and herself! Masha Allaah, patut dapat acungan jempol deh semangatnya itu...

azfaAZ said...

sering didoakan ketika gak ada orangnya... (ala dhohril ghoib)... insyaAllah doa yang mustajab... ya Allah

Ummu Aisyah said...

@All
Makasih komentarnya, wabil khusus Ummu Raisah, cerita jum'atnya...hmm,Subhanallah menyentuh . Semoga kita semua bisa berbaik sangka atas apa pun qadha dari Allah swt,amiin

Uhibbukum Lillah

Wassalam
Vera

Anonymous said...

Sis Ve, salam utk sister A* ya... Aku ikut ngedoain kesehatan beliau. Moga2 penyakit ini yg menjadi jalan pembuka bagi beliau ke jannah tertinggi, insha Allaah. Amin
Salam manis dari Bogor :-)

Ummu Aisyah said...

@ Wahyuannisha

Salam sayang buat nisha dibogor?gimana kabar? masih sering hujan bogor yah?. :D....Insya Allah, jazakillah yah sis atas doanya.
Take care