Kota Århus mendapat kunjungan resmi group anti Islam dari berbagai negara Eropa beberapa waktu lalu.
Tepat tanggal 31 maret lalu kota tempat kami tinggal, didatangi tamu istimewa dari group anti Islam. Berawal dari group Danish defence league yang memang mempunyai inisiatif mengundang berbagai group anti Islam dari negara tetangga seperti German, Swedia,Norwe, Poland,dan England. Menarik memang issue yang ingin mereka naikkan ke permukaan yaitu untuk membendung berkembangnya Islamisme di Eropa.
Di mesjid-mesjid lokal setempat para Imampun memberikan saran kepada para jamaah untuk sebaiknya tidak terlibat dengan demo anti Islam ini. Dengan kata lain kita para pemeluk Islam memang disarankan untuk tinggal dirumah saja atau tidak pergi ke Mølleparken depan perpustakaan pusat untuk menjauhkan terjadinya konfontrasi serius dari demo ini.
Lebih menariknya lagi aksi demo ini di imbangi oleh para penduduk asli danish ( group anti rasisme ) dengan mengadakan demo damai "Århus for diversity" /Århus for mangfoldighed. Demi memberikan ketegasan kepada aktivis anti Islam, bahwa Århus kota yang memberikan ruang untuk semua agama, race dan warna kulit.
Tepat pada hari H nya, saya sendiripun tidak bepergian ke pusat kota. Awalnya ada niat untuk melihat dan mengikuti demo tandingan yg di adakan oleh para penduduk asli danish. Tapi suami melarang saya, dikarenakan demo yang diadakan oleh Danish defence league ini memang demo terhadap para muslim, dan dengan memakainya jilbab bisa ketahuan kalo saya seorang muslim.
Terharu juga terhadap beberapa penduduk asli yang menyuarakan toleransi dan perbedaan boleh berkembang di kota ini. Yang datang di group anti rasis memang banyak sekitar lebih dari 4000 orang. Datang dari berbagai penjuru kota di Denmark. Saya terenyuh ternyata secara garis besar penduduk asli menginginkan hidup berdampingan dengan penduduk muslim. Tidak ada sedikitpun rasa kebencian di hati mereka, malah sebaliknya mereka sangat menegaskan bahwa mereka tidak takut dengan kedatangan group English defence league yg datang dari London. Dikabarkan group anti Islam dari London ini memang sangat brutal, di tahun 2010 mengadakan demo anti Islam di London dan berakhir dengan kaos.
Yang menjadi bahan pemikiran saya ketika melihat dari TV, demo yang diadakan para anti Islam ini datang beberapa dari German. Lalu tiba-tiba muncullah bendera Israel. Lucu juga memang dan menggelitik, sejak kapan neo nazi menjadi teman baik Israel bersatu untuk melawan Islamisme?
Mungkin inilah salah satu pemicu yang membuat keluarnya para pemuda Islam dari Palestina. Ada sekitar 30 orang pemuda Islam yang berusaha untuk melewati batas line polisi. Akhirnya terjadi sedikit bentrokan. Untung pasukan polisi memang sudah siap siaga membendung hal ini terjadi. Dan beberapa dari group anti Islam ada yang harus ditangkap karena tidak mengindahkan peringatan polisi.
Menurut saya dengan kejadian ini semakin memberikan interest dan rasa penasaran kepada para penduduk untuk lebih mencari tahu tentang Islam. Dan saya pribadi setelah melihat video disini :
http://youtu.be/gu8F19MSbt8
Ini semakin membuka mata saya bahwa aksi para anti Islam sebenarnya adalah bentuk ketidak tahuan mereka terhadap Islam yang sesungguhnya. Mereka sebenarnya membenci Islam mati-matian karena takut Islam akan memberikan kedamaian di hati mereka. Di video ini pun jelas terlihat bagaiman kehidupan sehari2 mereka dengan menggunakan kata-kata yang jelek. Pun terhadap para petugas polisi tak ada sedikitpun respekt mereka kepada para aparat yg sudah mrnjaga mereka dari amukan massa. Semoga saja dibukakan pintu hati mereka di hari kemudian.
Tepat tanggal 31 maret lalu kota tempat kami tinggal, didatangi tamu istimewa dari group anti Islam. Berawal dari group Danish defence league yang memang mempunyai inisiatif mengundang berbagai group anti Islam dari negara tetangga seperti German, Swedia,Norwe, Poland,dan England. Menarik memang issue yang ingin mereka naikkan ke permukaan yaitu untuk membendung berkembangnya Islamisme di Eropa.
Di mesjid-mesjid lokal setempat para Imampun memberikan saran kepada para jamaah untuk sebaiknya tidak terlibat dengan demo anti Islam ini. Dengan kata lain kita para pemeluk Islam memang disarankan untuk tinggal dirumah saja atau tidak pergi ke Mølleparken depan perpustakaan pusat untuk menjauhkan terjadinya konfontrasi serius dari demo ini.
Lebih menariknya lagi aksi demo ini di imbangi oleh para penduduk asli danish ( group anti rasisme ) dengan mengadakan demo damai "Århus for diversity" /Århus for mangfoldighed. Demi memberikan ketegasan kepada aktivis anti Islam, bahwa Århus kota yang memberikan ruang untuk semua agama, race dan warna kulit.
Tepat pada hari H nya, saya sendiripun tidak bepergian ke pusat kota. Awalnya ada niat untuk melihat dan mengikuti demo tandingan yg di adakan oleh para penduduk asli danish. Tapi suami melarang saya, dikarenakan demo yang diadakan oleh Danish defence league ini memang demo terhadap para muslim, dan dengan memakainya jilbab bisa ketahuan kalo saya seorang muslim.
Terharu juga terhadap beberapa penduduk asli yang menyuarakan toleransi dan perbedaan boleh berkembang di kota ini. Yang datang di group anti rasis memang banyak sekitar lebih dari 4000 orang. Datang dari berbagai penjuru kota di Denmark. Saya terenyuh ternyata secara garis besar penduduk asli menginginkan hidup berdampingan dengan penduduk muslim. Tidak ada sedikitpun rasa kebencian di hati mereka, malah sebaliknya mereka sangat menegaskan bahwa mereka tidak takut dengan kedatangan group English defence league yg datang dari London. Dikabarkan group anti Islam dari London ini memang sangat brutal, di tahun 2010 mengadakan demo anti Islam di London dan berakhir dengan kaos.
Yang menjadi bahan pemikiran saya ketika melihat dari TV, demo yang diadakan para anti Islam ini datang beberapa dari German. Lalu tiba-tiba muncullah bendera Israel. Lucu juga memang dan menggelitik, sejak kapan neo nazi menjadi teman baik Israel bersatu untuk melawan Islamisme?
Mungkin inilah salah satu pemicu yang membuat keluarnya para pemuda Islam dari Palestina. Ada sekitar 30 orang pemuda Islam yang berusaha untuk melewati batas line polisi. Akhirnya terjadi sedikit bentrokan. Untung pasukan polisi memang sudah siap siaga membendung hal ini terjadi. Dan beberapa dari group anti Islam ada yang harus ditangkap karena tidak mengindahkan peringatan polisi.
Menurut saya dengan kejadian ini semakin memberikan interest dan rasa penasaran kepada para penduduk untuk lebih mencari tahu tentang Islam. Dan saya pribadi setelah melihat video disini :
http://youtu.be/gu8F19MSbt8
Ini semakin membuka mata saya bahwa aksi para anti Islam sebenarnya adalah bentuk ketidak tahuan mereka terhadap Islam yang sesungguhnya. Mereka sebenarnya membenci Islam mati-matian karena takut Islam akan memberikan kedamaian di hati mereka. Di video ini pun jelas terlihat bagaiman kehidupan sehari2 mereka dengan menggunakan kata-kata yang jelek. Pun terhadap para petugas polisi tak ada sedikitpun respekt mereka kepada para aparat yg sudah mrnjaga mereka dari amukan massa. Semoga saja dibukakan pintu hati mereka di hari kemudian.
1 comment:
Duh agak takut juga kalo tinggal di Eropa ya Ve...kapan ke Sianok lagi?
Post a Comment