June 20, 2007

Wisata Hati

Hmm,berbicara mengenai sedekah.
Ve inget waktu dulu masih kliah kejadian yang Subhanallah ....benar tertancap didalam hati seandainya hati kita bulat percaya kepada Allah SWT, Insya Allah pasti rejeki kita akan dilapangkanNya.

Kejadiannya sewaktu semester awal,waktu itu sepulang dari kampus terus juga hareudang ( panas yah kalo gk salah) :P
Puanaaas banget deh, lalu Ve berjalan ke mesjid yang biasa Ve mengkaji ilmu bersama teman-teman. Rencana ke mesjidpun disempatkan untuk pergi ke ATM BNI. Karena sekarang sudah mau akhir semester jadi harus siap-siap mengambil rencana mata kuliah dan bayar SPP.

Setelah ke ATM,pun dilanjutkan perjalanan ke mesjid daerah gegerkalong. Sesampai disana ada seorang teman. Sebenarnya bukan teman dekat,tapi karena dia juga sering datang untuk mengkaji ilmu agama. Ya kami jadi akrab. Sepengetahuan Ve, sister X ini sedang bekerja,tapi apa macam pekerjaannya kurang mengetahui secara jelas.

Setelah berbincang sebentar,lalu terjadilah percakapan diantara kami :

Sister X : "Ve, kamu kalau dikirimi uang setiap sebulan sekali atau seminggu sekali?"

Ve : " Hmm,tergantung keperluan sih Teh X, kebetulan kalau spt sekarang jadi dikirimi lagi meski belum 1 bulan. Karena kan lagi musim buat seminar dan ujian yah banyak pengeluaran plus juga mau bayar SPP".

Sister X : "Oh gitu yah,asyik dunk jadinya sekarang lagi banyak uang. Hmm,terus kalo ambil uang pakai ATM itu mesti nggak boleh salah pin yah?".

Ve : " Hmmm,iya Teh X...kalau salah nanti ditelan kartunya".

Sister X : " O gitu ya,ngeri juga kalau tertelan. Hmm,makasih yah Ve atas infonya".

Lalu setelah selesai pengajian di mesjid itu,Ve pun pulang sembari pergi ke supermarket untuk membeli beberapa keperluan seperti telor,minyak dsbnya.

Sesampainya dikostan, Ve niat untuk mecek list belanja apa aja yang telah Ve beli :((
Maklum anak kost,segala sesuatunya mesti hemat dan direncana...jangan sampai kebobolan,kesihan orang tua Ve. Kebetulan waktu masih semester awal Ve belum membuka les privat dan berbisnis,jadinya masih 100% minta ke orang tua.

Setelah cek sana sini,dan melihat jumlah uang dalam dompet yang kebetulan ada uang SPP yang Ve selipkan terpisah dilain sudut.
Hmm,Coba cek sana sini..tapi kok nggak ada.
Innalillahi,perasaan deg-degan mulai menjalar sekujur tubuh Ve. %%-
Ve coba runut satu persatu,mungkin Ve lupa naruh uangnya. Ihiks,setelah coba diingat-ingat dari A sampai Z.
Akhirnya asumsi Ve ada pada satu kesimpulan : Uang Ve didompet hilang, dan ada yang mengambilnya.

Tapi siapa yah yang mau mengambil? Tanya Ve dalam hati.
Astaghfirullah, Ve seakan-akan nggak percaya. Mungkinkah sister X itu yang mengambilnya? Karena kebetulan tadi dia bertanya-tanya tentang sesuatu privasi yang agak aneh Ve rasa? :-S

Memang sifat Ve selama ini,karena Ve merasa dimesjid itu nggak mungkin ada yang mau maling. Apalagi ini acara pengajian,sepertinya mustahil. Karena itu Ve selalu menaruh dompet didalam tas,padahal seharusnya dikantongi aja adalah yang paling aman. Entah pas kapan mau diambilnya, bisa jadi pas kita berwudhu atau pas kita pergi ke perpustakaan mesjid. Jadi intinya Ve ceroboh. :-SS

Gimana ini? Akhirnya Ve coba shalat dan istikharah. (loh kok istikharah sih?). Istikharah kan bukan shalat pas mau nikah aja loh. Tapi bisa juga untuk persoalan lainnya.

Alhamdulillah agak tenang nih,jadi bisa berpikir jernih. Akhirnya Ve berinisiatif untuk bertabayyun kepada sister X ini esok harinya.
Pas esok harinya Ve ke pengajian di mesjid itu, lalu Ve tanya dengan beberapa pengurus disana. Apa kenal dengan sister X ini? Lalu dimanakah alamat tempat dia tinggal?.
Hmm,lama menunggu ternyata tidak datang sisternya. Terus juga coba ditelepon kekostan nya,tidak ada yang mengangkat.
Sampai beberapa hari kemudian juga,dicoba di temui dikostannya...teman-temannya bilang nggak pernah melihat sister X ini sudah 2 hari yang lalu :-?

Entah kenapa dugaan Ve semakin kuat bahwa sister inilah yang mengambil uang Ve. Dan juga berbagai cara agar Ve bisa bertemu langsung pun seakan kesempatan itu tertutup.

Setelah dicoba untuk dicari jalan keluar untuk bisa menanyakan kepada ybs,tapi nggak ada orangnya. Seakan hilang ditelan bumi.
Lelah juga,akhirnya Ve menyerah...dengan berat hati akhirnya Ve bernadzar : " Kalaupun memang uang Ve di curi orang. Ve ikhlas ya Allah,semoga orang yang mengambilnya diberi hidayah untuk berbuat baik. Dan kehilangan Ve diganti yang lebih baik lagi,amiin".

Akhirnya Ve pasrah, Ve nggak lagi terlalu berharap dengan uang akan kembali. Ve coba mencari tambahan dengan menjual aksesoris wanita sama teman-teman kampus.

Dua minggu tlah berlalu, Ve pun telah melupakan kejadian tersebut. Walau uangnya belum ada,Ve pergi ke TU untuk meminta dispensasi pembayaran uang kuliah.
Eits,tapi tunggu dulu..kaki Ve ingin melangkah berbelok ke papan board di depan Himpunan.
Terus baca-baca deh...dan..........

Masya Allah...benar kah?.......[-O<
Dipapan pengumuman tersebut Ve lihat nama Ve tercantum di daftar mahasiswa yang dapat beasiswa supersemar.

Subhanallah...Allahu Akbar!...........:-/
Alhamdulillah...Ve mendapatkan beasiswa supersemar. Malah jumlah uang yang Ve dapat dari beasiswa itu , 2 kali lipat dari uang yang hilang. Dilipat gandakan...Subhanallah.

Ve sujud syukur banget. Dari situ keyakinan Ve perihal rejeki sudah diatur oleh Allah SWT semakin kuat. Kalau kita bulat hati kita kepadaNya,insya Allah akan ada jalan keluarnya.
Coba kalau seandainya Ve nggak ikhlas,bersungut-sungut dan tidak merelakan...belum tentu akan seperti ini kejadiannya.

Tapi,ada juga hikmahnya yaitu :
  • Ndak sembarangan naruh uang,biar dimesjid sekalipun...karena kita juga dianjurkan untuk bersikap berhati-hati.
  • Kalaupun kehilangan,niatkan saja untuk menyedekahkan uang itu terhadap sipencuri.
  • Atau bisa juga ini menjadi tanda kalau kita harus banyak-banyak bersedekah lagi,mungkin selama ini kita kurang bersedekah.
  • Selalu berhusnudzhan...berprasangka baik kepadaNya,jika memang kita sudah berusaha untuk mengikuti segala perintah dan laranganNya,berbuat baik kepada sesama tapi ada sebuah musibah/ujian....bukan berarti Allah melupakan atau tidak sayang kepadakita. Tapi Allah ingin menguji seberapa besar kekuatan cinta kita untuk selalu mengarah kepada kebaikan.
  • Kalau sudah lolos dari ujian terus dapat manisnya dari ujian tersebut ( semisal spt Ve mendapatkan beasiswa yang 2 kali lipat) jangan lupa untuk traktir teman-teman yang membantu kemarin-kemarin pas ktia sedang ditimpa ujian. :D ( Ini sih sarannya teman dekat Ve,pas dengar berita gembira itu ) ----> jangan di ikuti yah,ntar bisa bangkrut loh
Nah sahabat...berikut ini ada tausiyah sedikit...Ve ambil dari rumah zakat...thanks for sis widya yang nggak bosan-bosan kirim tausiyah ke email. :x

nb: semoga bisa diambil manfaatnya yah...

Keajaiban Sodaqoh
****************

Suatu hari, seorang pengusaha datang ke konseling Wisata Hati. Ia mengadukan bahwa bisnisnya sudah hancur. Dia mengaku tidak memiliki apa-apa lagi. Benar-benar telah habis-habisan.

Ternyata, setelah diperhatikan lebih jauh, kemelaratan si pengusaha ini tidak seperti yang terbayangkan. Ia datang membawa mobil sedan Opel. Pemandangan ini sepintas sangat kontradiktif dengan pengakuan dia.

Sebelum menimbulkan penafsiran yang tidak-tidak, si pengusaha nyeletuk: "Mobil itu tinggal menunggu waktu untuk ditarik dealer." Ia juga menceritakan bahwa sebagian besar pegawainya sudah dirumahkan. Hanya karyawan yang memahami diri dia yang masih bertahan. Di dalam konseling itu ditawarkan padanya solusi mengatasi kebangkrutan usaha dengan cara bersedekah. "Sebelum bicara banyak tentang solusi bagi bisnis itu sendiri, cobalah Bapak bersedekah. Sedekah itu menolak bala dan memperpanjang umur, di samping mengundang datangnya rezeki."
"Apa maksudnya," tanya dia.

"Bicara bisnis, bicara gampang. Kalau Bapak sudah dekat lagi dengan Allah, bisnis akan lancar lagi. Bapak mau minta tolong kepada Allah kan? Pendekatannya adalah lakukan dengan pendekatan ibadah. Salah satu yang disukai oleh Allah adalah kalau kita mau menolong sesama, meskipun saat ini kita terhitung orang yang susah."

"Sedekah akan menolak bala. Kalau Bapak menganggap kebangkrutan Bapak adalah bala. Maka, insya Allah sedekah akan bekerja menyelamatkan Bapak dari kebangkrutan total. Sedekah juga bisa memperpanjang umur. Siapa tahu, menurut Bapak, Bapak sudah akan tamat riwayatnya sebagai pebisnis yang andal, beralih sebutan menjadi pebisnis yang bangkrut, kemudian malah bisa berubah kondisinya."

"Perusahaan Bapak bisa bernapas lagi. Bisnis bergerak lagi. Dan Bapak tidak jadi 'mati'. Dan, bahkan sedekah bisa mengundang datangnya rezeki. Siapa tahu pula perusahaan Bapak malah kebanjiran order yang Bapak tidak perkirakan sebelumnya. Bukankah Allah bisa memberikan jalan, bisa membukakan jalan, dari arah yang tidak disangka hamba-hamba- Nya?"

"Pak, nanti, kalau sudah menikmati hasil sedekah Bapak, berupa anugerah pertolongan dari Allah, Bapak pelihara sedekah itu menjadi pakaian utama, pakaian sehari-hari dalam berbinis. Sebab apa? Sebab sedekah akan menyembuhkan penyakit, akan menjaga diri dari penyakit. Dalam hal usaha, maka sedekah akan bisa membuat perusahaan terlindungi dari hal-hal yang bisa membuat merugi."

Si pengusaha ini bingung. Sedekah di saat sulit bukanlah pilihan mudah. "Lagian saya kan nggak punya apa-apa?" begitu katanya.

"Itu. Opel?"

"Yah, mobil Opel itu kan sudah mau ditarik...."

"Nah, dari pada keburu ditarik? Kan lebih baik disedekahkan dulu. Diberikan kepada Allah."

"Nanti saya pakai apa?"

"Itu tandanya bukan persoalan ditarik atau tidak, tapi persoalan Bapak masih berat melepas barang kesayangan yang mungkin tinggal satu-satunya. Iya kan?"

Todongan statemen tersebut membuat si pengusaha tak bisa mengelak, dan mengiyakan. Suka atau tidak suka, mobil itu memang akan ditarik. Sebab, sudah empat bulan ia menunggak cicilan. Setoran awal, yang semula terasa enteng, hanya kurang lebih Rp 8 juta-an sebulan, kini terasa sangat berat. Belum lagi harus bayar denda dan biaya tarik kendaraan yang selangit. Wuh, berat!

Namun, dia juga tidak pernah terpikirkan untuk menyedekahkan mobil tersebut. Dalam gambaran dia, memanfaatkan kendaraan itu sebelum ditarik oleh dealer adalah lumayan. Lagi pula, kalau nanti ditarik, ia akan bernegosiasi menjual sedan Opel itu, dan masih ada sisa cicilan yang bisa digunakan.

Setelah ngobrol sana ngobrol sini tentang sedekah, dan diyakinkan mengenai pintu-pintu rezeki dari Allah, pengusaha ini secara bulat akan menyedekahkan mobil dia. Berkas-berkas kredit dia kumpulkan, lalu melangkahkan kaki ke showroom. Dia jual Opel-nya kepada showroom mobil. Perusahaan itulah yang akan melunasi seluruh cicilan, termasuk yang nunggak. Selisih antara harga jual dan sisa cicilan inilah yang oleh si pengusaha disedekahkan.

Ajaib! Tidak sampai seminggu, ia kembali lagi berkunjung ke konseling. Kali ini, meski dia naik taksi, wajahnya berseri-seri. Ia kisahkan perjalanan hidup dalam seminggu ini. Awalnya dia mengeluh berat. Tanpa mobil ruang geraknya terbatas.

Ternyata, di balik kesulitan itu dia kedatangan seorang teman dari luar kota yang membawa mobil. Mengetahui bahwa si pengusaha tidak punya aktivitas usaha, dan tentunya memiliki waktu luang banyak, diajaklah muter-muter untuk bertemu si ini, si anu, dan sebagainya.

Buntut dari pertemuan yang tak disangka-sangka tersebut, "Saya dilibatkan untuk ikut berbisnis dengan kawan yang dari luar kota itu," katanya dengan penuh semangat.

Benar. Allah memang Mahaluas. Dia akan menyediakan jalan-jalan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. "Jadi saya tidak lagi merasakan tidak punya mobil," tuturnya. "Sebab, saya tiap hari masih pakai mobil."

"Bahkan," ia melanjutkan, "Dari hasil jalan bareng dengan kawan ini banyak order untuk perusahaan yang kemudian di-sub-kan ke perusahan saya." Malah, dengan bangga pula ia kisahkan tentang beberapa karyawan yang dulu diistirahatkan telah dipanggil kembali mengerjakan proyek-proyek baru.

Rezeki memang datang dari arah yang tak disangka-sangka, jika Allah sudah menghendaki.
Ust. Yusuf Mansur ( Wisata Hati)

6 comments:

Shinta Octaviani said...

Benar Ve, kalo ikhlas tuh ya... Subhanallah, dapat gantinya diluar perkiraan kita lho.
Ayo Ve, bikin tulisan tentang rahasia ikhlas... :D

INdah Siti Hermayanti said...

wah mba ve..bener banget..emang kita harus ikhlas yaa..karena emang semuanya milik Allah and akan kembali pada Allah..alhamdulillah mba ve berhasil lewatin ujian dari Allah dengan ga marah2 and asal tuduh..hidup mba vee!! hehehe..
btw, mau Black forest ga??hihihi
ga nyambung..

salam tukul ala zidan!

Anonymous said...

Tulisannya bagus neh...menyadarkan kita akan pentingnya shodaqoh..kalo kita rasa2in shodaqoh itu ngga bikin kita miskin dan kehabisan duit krn allah itu selalu mengganti dan biasanya tanpa kita sadarin yg diganti Allah itu lebih besar entah itu manfaatnya atau jumlahnya...

Yah semoga kita ngga akan pernah meninggalkan zakat atau bershodaqoh ya...walopun sedikit yg penting kita iklas...

Mashuri said...

selain dapat pahala...perbuatan yang baik di mata Rabb membuat qalbi senantiasa dipenuhi dengan energi yang baik: positif thinking...

Adhim said...

Allohu Akbar..... man yattiqillaha fa yaj`alhu min amrihi yusro....

Anonymous said...

kunci awal nya ikhlas dulu ya,dan berpasrah diri kepada Alloh.subhannalloh, Allohu Akbar....