June 23, 2007

Share aja yah....

Assalamu'alaikum, Alhamdulillah weekend nih.

Pastinya sahabat semua sedang asyik bercengkrama bersama keluarganya. Menikmati setiap moment berharga bersama anak-anak kita. Semoga kebaikan dan keberkahan selalu menyertai anda sekeluarga.

Hmm,pengen curhat nih...:-B
Berkenaan tentang sebuah persoalan yang mengusik hati. Semoga bisa dapat masukan dari teman-teman. Ini berkenaan dengan kegiatan tadi malam dirumah kami. Kemarin malam kami nonton film, ini biasanya kami lakukan sekali waktu menghabiskan waktu bersama dengan menonton film. Film yang ditonton macem-macem. Kali ini kami nonton film blood diamond.

Menarik sekali film ini. Tapi Ve nggak membahas resensi filmnya secara detail. Cuma apa yang telah kami tonton sempat kami diskusikan. Karena di film itu dikisahkan tentang asal muasalnya diamond.

Africa terkenal dengan hal ini, tapi sungguh Ve baru tau kalau pertumpahan darah yang terjadi antara sesama orang Africa dikarenakan salah satu faktor ini. Yaitu : Diamond.

Ditambah lagi pihak western yang berhasil mengeruk kekayaan alam di Africa dan berbagai kepentingan lainnya. Ini semakin menambah penderitaan warga mereka.
Miris memang,seperti ini juga kasus yang terjadi di Irak, dan negara-negara timur tengah lainnya. Amerika dan csnya mengambil kepentingan untuk bisa menguasai minyak di negara-negara yang mereka buat menjadi boneka.

Seperti halnya Africa, begitu melihat film ini...benarkah seperti itu gambaran sebenarnya yang terjadi disana? Dilukiskan anak-anak Africa yang terkontaminasi dengan berbagai perangai keburukan seperti membunuh rakyat,minum2an,sex bebas hingga gejala AIDS merajarela.

Semua gambaran di film tersebut sangat membuat miris hati. Jadi terpikir, seandainya Indonesia yang terkenal dengan banyaknya potensi Sumber Daya Alam akan mampu di jejaki oleh negara-negara bertopeng diatas.;)) ( tapi buka dulu topengmu...)

Yang jadi bahan diskusi kami,ya tentang diamondnya. Perihal diamond,saya rasa itu fitrah wanita menyukai perhiasan. Tapi kita ingat juga bahwa sebaik-baik perhiasan adalah menjadi wanita yang sholehah.

Diamond menjadi sebuah barang yang bernilai di pasaran internasional. Tapi kalau kita tilik sejarahnya,ini menjadi bahan renungan kita. Berapa korban yang jatuh dari munculnya sebuah perhiasan yang bernilai tinggi itu?

Diskusi kami berakhir pada sebuah kesimpulan :

Semua dikembalikan kepada masing-masing pribadi,kita tidak bisa menghindari dan juga tidak boleh berlebih-lebihan.
Seperti apa yang dipesan dari film tersebut. Adanya media tidak akan merubah dunia perihal perebutan diamond sehingga menjadi pertumpahan darah disana. Tapi kita juga tidak menjadi part of that yang mengagung-agungkan diamond. Market menginginkan diamond menjadi hal yang bernilai tinggi. Dan market pula yang menyebabkan menjadi bahan perebutan diantara sesama manusia.

Ini juga mungkin yang terjadi di Irak,pertumpahan darah antara sesama muslim. Bisa di renungi pula bagaimana malunya Rasul kita ( Rasulullah SAW ) harus melihat umatnya membunuh satu sama lain dikarenakan hanya satu hal yang tidak ada memberi sedikitpun kebaikan diakhirat nanti semisal diamond atau minyak. :(

Nah,kita sebagai muslim tidak berada dalam hal yang berlebihan. Karena,Kita tahu dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa hartamu,anakmu dan istrimu kelak akan menjadi ujian untukmu.

Sekarang tinggal bagaimana kitanya.

Lalu diskusi kami semakin hangat,perihal cincin pernikahan Ve yang kebetulan ada berliannya. memang sih nggak berkarat-karat banyak ;;)

Karena saat itu Ve nggak tau sama sekali,dan tidak ada tujuan bergaya-gaya. Tapi setelah menonton film itu,Ve jadi merasa bersalah plus sekaligus bertanya sama Ben: "apa perlu kita ganti dengan yang biasa? Lalu bagaimana dengan kalung pemberian keluarga Ben dan perhiasan lainnya yang memang Ve nggak membeli sendiri,tapi hadiah dari keluarga". :-w

Akhirnya yah kami sepakat tidak akan menggantinya,tapi kami harus bersikap wara'/berhati-hati untuk tidak masuk kedalam katergori yang berlebihan.

Ben sendiri memaparkan,dia ingat ketika ditanya sama partner kerjanya kenapa nggak mau ambil waktu libur untuk bekerja,kan itu artinya nambah penghasilan. Lalu Ben menjawab, buat apa penghasilan banyak jika saya tak ada waktu bersama keluarga. Saya hanya bekerja untuk bisa menafkahi keluarga sehingga mereka ada cukup untuk bisa makan,ada tempat tinggal untuk berteduh. Jadi bagaimana kita mau bahagia,kita harus bekerja over sedang ktia melewatkan kesempatan bersama keluarga,melewati moment berharga melihat putri saya mengetahui perkembangannya :x dan melewatkan waktu bersama istri tercinta.

Huhuhuh, jadi terharu :x ... Buat Ve sendiri, Ve nggak kecewa dengan jawaban itu,malah Ve senang dan bahagia. Alhamdulillah,keluarga kami berkecukupan walau tidak masuk dalam kategori kaya raya.
Kita membentuk keluarga bukan untuk tujuan lux. Hidup sederhana dan mendidik generasi kita menjadi generasi yang mengenal akan Rabbnya,mencintai keluarganya ...mencintai orang sekelilingnya.

Jadi, Aisyah nggak boleh berlebih-lebihan. Nggak usah beli yang namanya diamond,tapi kalo dikasih nggak nolak.

Ok deh,Happy weekend....


6 comments:

Anonymous said...

Aswr, Karena antum membahas film ana jadi gak bisa berkomentar karena menurut ana tontonan ya begitulah campur aduk antara yang hak dan batil,WALATALBISULHAKKO BIL BATILI WAKTAKTUMUL HAKO WAANKTUM TAKLAMUN,Tapi keluarganya asyik untuk dikemontari,ana setuju dengan suami anda bahwa hakekat kesuksesan adalah kebahagiaan dan sumber kebahagiaan adalah kekayaan hati bukan kekayaan duniawi,tapi yang patut kita renungkan adalah ayat dibawah ini:

"Katakanlah: "jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNYA dan dari berjihad di jalan NYA, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik"(Ataubah 24) Ana merinding kalau baca ayat ini, tak sempat lagi bicara kekayaan dan lainya, dan yang terfikir bgaimana ana mengikuti Alqurann dan Assunah dengan kesungguhan usaha.

Belum ditambah Sabda nabi lainya "Ketahuilah Dunia ini tidak lebih baik dari bangkai kambing yang kupingnya putus" jika tak bisa menunaikan amanah didalamnya,Barokallohufiikum

Anonymous said...

Saya mau dong diamondnya hihi...

saya jg setuju dgn Ben, ada waktunya kerja full time dan disaat libur ya bener dipake buat keluarga kasihan jg anak istri ditinggal nyari duit terus..emang kita butuh uang tapi kalo ngoyo sampe melupakan keluarga yaaa...ngga baik jg untuk hubungan anak bapak dan suami istrinya.

Anonymous said...

Setuju jg ma Ben...melihat perkembangan anak, berkumpul bersama keluarga ga bisa dinilai dgn uang...
Dah dikasih libur kok ya malah maunya kerja...;)

primaningrum said...

idem setuju ma Ben, bahwa kebahagiaan berkumpul bersama keluarga dan melihat tumbuh kembang dari anak2 adalah moment terindah yang tidak akan terulang lagi

momLnB said...

Dear Mbak Ve, selaku wanita gw pun penggemar diamond, dulu sebelum nikah rasanya gw suka berlebihan sama benda satu ini, "have must thing" gw predikatkan u benda kecil ini.Saat bertemu Tori (my hubby) dia banyak meberi masukan dan dia banyak ngajak diskusi arti pentingnya benda kecil yang muahal ini, lama2 gw mikir, what for menggilai barang ini?apakah barang ini akan merubah gw menjadi secantik Nicole Kidman?enggak kan?berdasarkan pemikiran2 yg kompleks itu gw jadi realistis.Tp gw setuju kok ma elu, kl mau mebuang uang kesana no way lah ya, tp kl ada yg mo ngasi Alhamdulillah,yang jelas suami gw enggak akan pernah mau ngasih hadiah diamond ke gw, heheheheh...

Anonymous said...

Mo Diamond, Berlian, dan temen2nya klo Onny ga gitu peduli...perhiasan Onny kl mo dpamerin ya Dipta n lovely husband (yg bisa dipamerin)...perhiasan yg melebihi apapun yg pernah Allah SWT kasih bwt Onny...getoh....hehehe...