HANYALAH penghargaan abadi atas pilihan-pilihan kehidupan yang telah di buat
*percakapan malam itu
Berikut epilog 2 orang sahabat yang terpisah jarak dengan tetap mencoba menjalin komunikasi meski jarak yang berjauhan. Arin dan Nita.
( Arin ) Mengambil telepon yang terletak dikamar tidurnya dan mengetik nomor sahabatnya Nita di seberang , ketika tersambung ia mendengar suara yang amat dikenalnya.
"Assalamu'alaikum Nit, apa kabar?....sorry nih aku baru nelepon kamu, gimana harimu?".
(Nita ) Mulanya Nita tak sadar kalau yang menelponnya saat itu adalah sahabat yang sangat disayanginya, tetapi lambat laun ketika nada bicara diseberang semakin jelas dan dengan suara khas serta lembutnya,barulah Nita ingat, itu Arin....sahabatnya yang telah menikah dan kini ikut suaminya Teddy.
"Waalaikumusalam, Subhanallah Arin..apa kabarmu say?..aku surprise loh ..ihiks kangen ingin cerita-cerita.Kamu jauh banget sih Rin dari aku".
Arin : " Nit, iya neh aku beberapa hari ini ke inget kamu terus. Kamu baik-baik aja kan?...gimana hari-harimu sekarang.Kok janji mau OL gak jadi-jadi seh?".
Nita : " Iya, aku sibuk banget plus kuliah dan kerja. Gimana Teddy suamimu?, kalian baik aja kan?, Rin...kamu pasti senang yah disana?, aku dengar terakhir kamu sakit?...jaga kesehatan dunk, makan yang banyak.Aku disini baik, saat ini aku sedang berproses Rin, tapi aku bingung banget...MR ku agak keberatan, tapi akupun gak berani bertanya alasan ketidak setujuan MR ku ini".
Arin : " Alhamdulillah jadi sebentar lagi dunk yah?, sama siapa seh Nit?, MR kamu tidak setuju?kok kamu gak tanya alasannya?....Hmm....kalau selama aku berproses dengan Teddy, dan dengan sebelum-sebelumnya sepertinya MR ku yang paling baik, Beliau tidak pernah mengatakan tidak, malah beliau selalu mensupport serta mendukung setiap kami para binaannya selalu dalam keadaan berproses. Jadi sebaiknya tanyakan alasannya apa dulu, dan seterusnya biar kamu yang menjalani Nit.Toh lagipula setiap keputusan yang kamu buat harus berdasarkan pemikiran yang mendalam dan matang. Istikarah, jangan lupa itu.Jika kamu udah siap dengan pilihan kamu, hadapi yah.Karena itu pilihan sadar kamu...dan kita orang diluar kamu hanya mensupport.
Aku support apapun keputusan kamu. Orang yang menang adalah bukan orang yang kuat, tetapi mereka yang tetap tegar dikala jatuh. Mereka belajar dari diri mereka sendiri dan tidak menyesali atas pilihan mereka, tetapi memberikan penghargaan atas setiap kebermaknaan yang mereka jalani atas pilihan itu".
(Nita terdiam mencerna kalimat yang terlontar dari sahabat nya itu. Nita merasa itu ungkapan jujur Arin. Nita paham betul atas semua yang terjadi dari Arin. Arin yang aktivis, selalu terjun di organisasi keislaman, wawasannya yang luas ketika 7 bulan yang lalu harus berjuang sendirian dalam menentukan pilihan hidupnya dengan menerima khitbah seorang Teddy yang sama sekali belum tersentuh pada nilai-nilai Islam. Dan Nita banggat dengan keistiqamahan Arin hingga saat ini, brave!!! ).
Nita : " Thanks Rin, itu yang kubutuhkan...doakan aku yah..BTW, aku mesti ke kampus karena ada ujian bentar lagi yah.Salam buat Teddy, and he must be happy get partner like u, and take care yah Rin ".
Arin : " Ok deh, nanti kita sambung lagi kapan-kapan...nanti kusampaikan salammu, aku doakan kamu juga biar lancar ".
*****************************
Diseberang sana Arin terdiam dalam bisu seraya bergumam dalam hatinya : "Ya Muqallibal Qulub , tetapkan hatiku dalam sabar kepadaMu , dan syukur terhadapMu agar selalu aku dapat menghargai atas setiap konsekuensi perjalanan dalam meraih ridhaMu".
Arinpun bergegas untuk pergi untuk berjanji bertemu Teddy di kota, mengurus surat-surat domisili mereka berdua.
Wallahu alam bish shawab.
sun flower
nb: untuk sahabatku yang sedang berproses, semoga cerita singkat ( bukan cerpen loh...:D ) ,...bisa menjadi inspirasi bagi antum.
wassalam
No comments:
Post a Comment